Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Baru, Cara Pencuri Perdayai Pembantu Rumah Tangga

Kompas.com - 31/10/2014, 16:53 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian mengungkap kasus pencurian baru dengan modus memperdayai pembantu rumah tangga. Dalam melancarkan aksinya, tersangka, DS, AAP, dan H berpura-pura menanyakan alamat.

"Mereka melakukan dengan cara patroli keliling menggunakan kendaraan mereka (mobil). Mereka melihat rumah yang pembantunya kebetulan di luar," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Jumat (31/10/2014).

Rikwanto mengatakan, pelaku menghentikan kendaraan dan menghampiri pembantu itu untuk menanyakan alamat. Sebagai penanya alamat, AA dan H bertugas menjalin komunikasi dengan pembantu tersebut.

Saat ditanyakan pelaku, kata Rikwanto, pembantu berusaha mengingat-ingat alamat yang dimaksud. Kedua pelaku pun terus mengajak komunikasi dengan tujuan mengakrabkan diri. Akhirnya setelah akrab, lanjut Rikwanto, pembantu diperdaya untuk bertemu DS yang berada di dalam mobil.

"Itu ada abah kita, ayah kita, mbah kita di mobil itu yang butuh alamatnya. Coba ikut mbak ke mobil," kata Rikwanto meniru cara pelaku meyakini pembantu. Ketika tiba di mobil dan bertemu dengan DS, pembantu itu kembali diperdaya.

DS yang memperlakukan diri sebagai orang pintar kemudian menyatakan kondisi pembantu kurang sehat, kurang fit, dan terkena guna-guna. DS menipu perihal kesehatan itu dengan menyuruh pembantu meludah di tisu yang telah disiapkan pelaku.

Tisu itu ternyata sudah diberi cairan kimia tertentu. "Warna merah seperti darah. Dilihat warna merah. Ini kamu (pembantu) tidak bisa sembuh hanya karena barang-barang yang ada di rumah ini (majikan). Itu penyebab dibilang kena guna-guna ini," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto.

Ternyata, perkataan DS cukup meyakini pembantu sehingga dia bersedia menunjukkan barang-barang di dalam rumah majikan itu. DS meyakini pembantu bahwa barang berbahaya di dalam rumah majikan itu sebagai penyebab kondisi badan lemah.

"DS (mengatakan) untuk itu barang-barang kita ambil dan kita bersihkan supaya tidak ada penyakit di tubuh pembantu itu," kata dia.

Ketiga pelaku berhasil membawa beberapa barang di rumah majikan pembantu itu, antara lain emas, uang, gelang, kalung, buku tabungan, batu giok, dan laptop.

"Mereka bawa barang yang didapat itu katanya harus dibersihkan dan disucikan. Sementara barang sudah diambil, pembantu ditinggalkan," ucap Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com