Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Usulan Besaran Kenaikan Tarif Angkutan Umum di Jakarta

Kompas.com - 18/11/2014, 14:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tarif angkutan umum reguler di Jakarta diprediksi akan naik menjadi Rp 4.500-Rp 5.000 pasca-kenaikan harga BBM bersubsidi. Harga tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp 1.500-Rp 2.000 dari tarif saat ini yang sebesar Rp 3.000.

"Prediksinya, tarif angkutan bus kota ekonomi naik dari Rp 3.000 menjadi Rp 4.500-Rp 5.000," kata Sekretaris Unit Bus Kota DPD Organda DKI Azas Tigor Nainggolan kepada Kompas.com, Selasa (18/11/2014).

Menurut Tigor, kenaikan tarif harus segera dilakukan agar para pelaku usaha angkutan umum tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, Tigor mendesak agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengesahkan tarif baru yang diusulkan oleh Organda itu.

"Tarif harus naik agar angkutan umum bisa tetap beroperasi. Jika tidak, tentunya kami akan tak mampu beroperasi alias stop beroperasi dulu," ujar pengusaha metromini itu.

Berdasarkan kondisi di lapangan, hampir sebagian besar sopir angkutan umum saat ini sudah terlebih dahulu menaikkan tarif. Hal itu dilakukan untuk mencegah kerugian.

"Sudah dinaikkan, pokoknya kenaikannya Rp 1.000. Kalau enggak begitu, kita rugi. Masa, malah nombok. Kalau tunggu keputusan dari perusahaan, lama keluarnya," kata sopir angkot C13 jurusan Ciledug-Kebon Jeruk, Johan (40).

Kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar ditentukan dan diumumkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (17/11/2014) malam. Harga premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500, sedangkan harga Solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com