Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Angkot di Bogor Naik

Kompas.com - 18/11/2014, 17:06 WIB


BOGOR, KOMPAS.com
 — Pemerintah Kota Bogor mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota No 551/48 Tahun 2014 tentang kenaikan tarif angkot untuk umum, mahasiswa, dan pelajar SMA/SMK sederajat ialah Rp 3.500, sedangkan untuk pelajar SD/SMP sederajat ialah Rp 2.500.

"Kami telah sepakat antara Organda, KKSU, dan DLLAJ, kenaikan tarif angkot sebesar Rp 1.000," kata Wakil Sekretaris Organda Kota Bogor Yadi Indra Mulyadi, Selasa (18/11/2014).

Yadi menyebutkan, Pemerintah Kota Bogor dan Organda telah lama mengantisipasi kenaikan harga BBM dengan merumuskan tarif angkot sebagai penyesuaian dari dampak kenaikan tersebut.

Pembahasan besaran tarif angkot telah dilakukan dan diputuskan pada 14 November lalu yang dilakukan antara DLLAJ, Organda, dan KKSU.

"Hingga pemerintah resmi menaikkan harga BBM, Wali Kota Bogor segera menerbitkan SK kenaikan tarif yang langsung kita sebar ke seluruh KKSU," kata Yadi.

SK kenaikan tarif angkot tersebut telah ditempelkan ke sejumlah angkot yang beroperasi di Kota Bogor sejak pukul 06.00 WIB.

Terbitnya SK kenaikan tarif angkot direspons positif dari sopir angkot yang tidak khawatir lagi untuk menaikkan ongkos.

"Dengan adanya SK ini, jadi ada pengertian dari penumpang. Kami pun bisa langsung menaikkan ongkos," kata Mulya, sopir angkot 01 jurusan Ciawi-Baranangsiang.

Menurut Mulya, pasca-kenaikan harga BBM, aktivitas penumpang berjalan seperti biasa.

Walaupun harga BBM naik, para sopir tetap kesulitan mencari penumpang selain karena ongkos yang tinggi, juga harus bersaing dengan APTB.

Menurut Mulya, walau sudah ada SK Wali Kota terkait naiknya tarif angkot, masih ada masyarakat yang membayar tidak sesuai tarif.

"Sebab, bagi masyarakat ekonomi lemah, ongkos Rp 3.500 itu besar, apalagi kalau mereka sampai naik angkot berkali-kali," kata Mulya.

Meskipun pemerintah menetapkan tarif angkot naik sebesar Rp 1.000, tarif di lapangan berbeda.

Angkot 03 jurusan Bubulak-Baranangsiang memberlakukan tarif sebesar Rp 3.500 untuk jarak dekat dan Rp 5.000 untuk jarak jauh.

Kenaikan tarif angkot dinilai tinggi oleh sebagian masyarakat. Salah satunya oleh Nurhayanti (52), yang harus membayar ongkos Rp 3.000 untuk jarak 300 meter.

"Uang saya Rp 5.000, dikembalikan Rp 2.000, jadi saya bayar ongkos naik dari Grapari Jalan Padjajaran sampai Polsek Bogor Timur kena Rp 3.000, jaraknya cuma 300 meter," kata Nurhayanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Megapolitan
Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Megapolitan
Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com