Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalijodo Digusur, Pemprov Tak Sediakan Rusun bagi PSK

Kompas.com - 24/11/2014, 16:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menertibkan kawasan lokalisasi Kalijodo di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Januari 2015 mendatang. Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah menjelaskan, sejumlah permukiman liar di sana juga akan dibongkar.

"Kalijodo mau kami tertibkan, ditargetkan Januari sudah bersih," kata Saefullah, di Balaikota, Senin (24/11/2014).

Penertiban itu berdasarkan surat dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Dalam surat itu, Komnas HAM menyatakan, tempat permukiman warga itu tidak layak dijadikan lokasi prostitusi. Hal itu membahayakan mental dan pendidikan anak-anak di wilayah tersebut. Lokasi prostitusi Kalijodo yang kerap memperlihatkan "adegan orang dewasa" itu tidak baik bagi psikologis anak-anak yang menetap di sana.

Lebih lanjut, ia mengatakan, ada enam RT di wilayah Jakarta Barat dan lima RT di wilayah Jakarta Utara yang bakal ditertibkan. Pihaknya kini sedang mendata dan memetakan wilayah tersebut. Apabila warga memiliki sertifikat atau berstatus lahan girik, Pemprov DKI berjanji bakal memberi uang kerahiman (ganti rugi). Sementara jika lahan yang ditempati merupakan aset negara, maka uang kerahiman yang diberikan akan lebih sedikit jumlahnya.

Warga di permukiman liar akan dipindahkan ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Para pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di lokasi prostitusi tak diberikan tempat relokasi oleh DKI. Hal ini sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Kalau pekerja prostitusi kan biasanya tinggal di kontrakan-kontrakan. Nah, warga yang dipindah ke rusun itu warga yang punya keluarga di sana dan membangun bangunan liar. Buat PSK-nya sementara ini ditutup, tidak punya tempat," kata Saefullah.

Penertiban kawasan Kalijodo ini untuk pembangunan jalan inspeksi, penambahan ruang terbuka hijau (RTH), dan untuk memperbaiki psikologis anak-anak di sana. Saefullah menjelaskan, DKI masih kekurangan RTH. Idealnya, sebuah kota harus terpenuhi sebanyak 30 persen RTH. Namun, RTH di Jakarta belum mencapai 10 persen. Luas Kalijodo yang ditertibkan diperkirakan 3 hingga 4 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com