Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Normalisasi Ciliwung Mau Tidak Mau Targetnya 2016 Baru Selesai

Kompas.com - 01/12/2014, 14:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengatakan bahwa proses normalisasi Sungai Ciliwung baru bisa selesai pada 2016 mendatang.

Menurut dia, sampai saat ini, Pemerintah Provinsi DKI masih terus berupaya menyiapkan lahan-lahan untuk lokasi pembangunan rumah susun yang nantinya akan digunakan untuk relokasi warga bantaran sungai.

"Ciliwung mau tidak mau targetnya 2016 baru bisa selesai karena masalah tindakan penghuni-penghuni di dalam sungai maupun di jalur inspeksi. Kita siapkan rumah susun. Total normalisasi Ciliwung 2016 selesai semua," kata Ahok, di Balaikota Jakarta, Senin (1/12/2014).

Ahok sendiri yakin bisa memenuhi targetnya itu. Hal itu dilatarbelakangi kesediaan Kodam Jaya yang telah menyatakan siap membantu Pemerintah Provinsi DKI.

Pemprov DKI telah meminta izin ke Kodam Jaya agar bisa memanfaatkan lahan-lahan milik TNI yang berada di sepanjang bantaran sungai. [Baca: Undang Kasdam Jaya, Ahok Minta Tentara Bersihkan Sampah di Ciliwung]

"Ada 7,2 kilometer yang ada kantor atau asrama TNI. Kita mau bikin jogging track, wisata agro, macam-macam kayak begitu," ujar Ahok.

Beberapa hari yang lalu, Ahok mengundang Kepala Staf Kodam Jaya Brigadir Jenderal TNI Teddy Lhaksmana ke Balaikota. Kunjungan ke Balaikota tersebut adalah untuk bekerja sama dan pengerahan personel TNI dalam membersihkan sampah di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung. 

"Tentara kan sudah biasa perang, kalau keroyokan, kerjanya rapi dan bagus banget. Kita pengen 'keroyok' (bersihkan sampah) Sungai Ciliwung," kata Ahok seusai bertemu Teddy, Jumat (28/11/2014).

Dia mengatakan, Pemprov DKI akan memberi hibah untuk pembiayaan kerja bakti. Dana hibah itu disediakannya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 sekitar Rp 100 miliar. Selain pembersihan sampah, nantinya di sekitar Ciliwung bisa dibangun lintasan joging dan membuat dermaga untuk transportasi air Ciliwung.  

Sementara itu, Teddy menjelaskan, program kerja bakti ini merupakan kegiatan peduli lingkungan. Ada sekitar 1.155 personel TNI yang bakal dikerahkan. Tak hanya personel TNI, warga Jakarta juga dikerahkan untuk bekerja bakti membersihkan sampah di sepanjang Sungai Ciliwung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com