Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Ditertibkan, PKL Monas Tantang Ahok

Kompas.com - 08/12/2014, 09:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Demi menjaga kebersihan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah gencar-gencarnya menertibkan pedagang kaki lima (PKL) liar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat. Seringnya petugas melakukan penertiban membuat para PKL Monas geram.

Pasalnya, penertiban yang diterapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuat sengsara perekonomian keluarga mereka. Selain itu, mereka juga menantang Ahok untuk turun serta menertibkan PKL Monas.

"Jangan hanya di kantornya aja. Ayo sini ikut tertibin kita. Situ ada pasukan, kita juga ada," ucap Doni (38), PKL Monas yang berdagang ketoprak di Pintu Timur Monas, Minggu (7/12/2014).

Doni mengaku kesal lantaran petugas pernah merusak gerobak ketoprak miliknya beberapa hari lalu. "Waktu itu saya enggak tahu ada penertiban. Ampe rusak gerobak saya. Jangan macem-macem sama PKL deh. Kita enggak ganggu pengunjung, kok. Toh mereka juga jajannya sama kita (PKL)," terang pria bertopi Ferrari itu.

Hikmat (39), PKL lainnya, mengatakan, PKL dapat tertib berjualan di kawasan Monas apabila diberikan tempat. Dirinya juga berjanji tak akan berjualan di dekat pagar Monas apabila Pemprov DKI juga mempermudah PKL berjualan di tempat baru.

"Ya kalau enggak mau kita jualan di tempat yang dilarang di kawasan Monas, kasih kami tempat dong. Gini aja ya, kita ganggu pengunjung apa enggak? Kita cuma jualan, buat perut pengunjung kenyang. Kalau ditertibin terus, kita dapat uang dari mana lagi," terangnya.

Pengamatan Warta Kota, Minggu kemarin, tampak ratusan PKL liar di Kawasan Monas menyemut di berbagai sisi, baik itu di dalam maupun di luar Monas. Mereka juga terlihat santai berjualan dan melayani para pengunjung yang tengah jajan.

Akibat keberadaan mereka, sampah-sampah sisa makanan dari dagangan para PKL berceceran. Hal demikian membuat tak enak di pandang mata.

Padahal, di setiap sisi di Taman Monas diberi papan peringatan bahwa PKL dilarang berjualan di Kawasan Monas lantaran sudah tertera dalam Peraturan Daerah (Perda) No 8 tentang Ketertiban Umum.

Selain itu, para pengunjung Monas juga menjadi pemancing niat PKL untuk berdagang. Sebab, beberapa dari para pengunjung terlihat menyantap dagangan para PKL di Kawasan Monas.

Tak hanya PKL, parkir liar di sejumlah titik di kawasan simbol Ibu Kota itu juga marak. Kebanyakan roda empat terparkir di bibir jalan, hingga menyebabkan ketersendatan lalu lintas.

Tak hanya roda empat, roda dua pun menghiasi kawasan Monas. Ratusan pengunjung juga kebanyakan memarkirkan kendaraannya di depan pagar Monas, tidak memarkirkan di Lapangan Ikatan Restoran Taman Indonesia (IRTI).

Pengunjung harap Monas bersih dari PKL

Santi Aminarti (25), pengunjung Monas yang juga selaku warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berharap kepada pihak pemerintah untuk segera menertibkan Monas. Malahan, dia menanggapi, petugas penertiban kurang tegas menertibkan para PKL liar di Monas.

"Ya kalau mereka kembali lagi, terusin aja kali ya ditertibkan biar mereka jera. Soalnya bukan apa-apa, ini Monas simbolnya, bukan ke Monas-nya lagi, ke PKL-nya. Abis di media televisi PKL lebih disorot. Warga tahunya ya Monas banyak PKL," terang wanita berjilbab itu.

Senada dengan Tanto Putra (25), warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dirinya mengaku bahwa PKL Monas tak akan berhenti berjualan apabila warga juga tidak turut membantu para petugas penertiban. Menurut dia, seharusnya pengunjung Monas jangan sampai jajan dagangan para PKL.

"Sampai kapan pun, apabila warga atau pengunjung masih beli jualan mereka, ya jangan harap PKL bisa hilang dari mata. Kebanyakan pengunjung juga jajan terus sih. Jangan hanya PKL-nya saja dirazia. Pengunjung Monas juga kasih imbauan oleh pemerintah," tutupnya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com