Romlah mengaku mendapat kabar bahwa Sonny meninggal dari kerabatnya. Sebab, saat itu ia hendak mengambil kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di rumah untuk kelengkapan administrasi suaminya yang hendak menjalani operasi tulang.
Meninggalnya Sonny, diakui Romlah, sangat memukul perasaannya. Ia juga mengaku tidak memiliki firasat buruk apa pun, tetapi sebelum tewas, perilaku Sonny sempat berbeda menjadi pria romantis.
"Pas bangun tidur saat subuh tadi, Sonny sempat mencium bibir saya. Padahal, selama menikah, dia jarang mencium bibir saat mau mengantar saya bekerja," kata Romlah.
Menurut Romlah, setiap mengantar anaknya bersekolah, Sonny memang kerap memboyong semua anaknya. Sebab, dari pukul 05.00 sampai 11.00 di setiap harinya, Romlah bekerja sebagai tukang cuci di daerah Pademangan.
Aktivitas Sonny, kata Romlah, memang cukup tinggi sejak seminggu terakhir atau semenjak mereka pindah ke Rusunawa Marunda. Romlah mengaku, sebelumnya ia tinggal di Jalan Pademangan Timur RT 11 RW 08, Pademangan, Jakarta Utara.
Peristiwa naas yang menimpa Sonny berawal saat dia mengantar Stanley dan Raihan ke sekolah menggunakan sepeda motor dari rumahnya di Blok Pari Rusun Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (8/12/2014) pukul 10.30. Saat mengantar ke daerah Pademangan, Sonny juga memboyong anak ketiga dan keempatnya bernama Jovan Jonatan dan William Saputra.
Sonny sengaja mengajak mereka lantaran tidak ada yang menjaganya. Sebab, Romlah tengah bekerja sebagai tukang cuci di kawasan Pademangan. Saat melintas di Jalan Raya Cakung Cilincing menggunakan motor Yamaha Vega R bernopol B 3303 TDO, Sonny hendak menyalip truk trailer yang dikemudikan Asim Ashari (31).
Namun naas, saat hendak mendahului truk, roda depan sepeda motor korban tergelincir gara-gara kontur jalan yang tidak rata. Akibatnya, kelima penumpang motor itu terjatuh ke sisi kanan, hingga masuk ke dalam kolong truk trailer yang dikendarai Asim bernopol B 9254 SU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.