Hal itu mengacu pada kebiasaan Ahok yang dinilainya terlalu sering menyalahkan bawahannya. Uchok menganggap, sikap Ahok itulah yang menyebabkan penyerapan anggaran di DKI Jakarta pada tahun ini rendah.
Menurut dia, banyak kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang saat ini tidak berani mengambil kebijakan karena takut dipersalahkan.
"Sekarang ini Ahok itu jadi bos, bukan pemimpin. Dia dikit-dikit nyalahin anak buah. Bagaimana anak buah mau kerja. Pemimpin itu kan seharusnya mengayomi anak buah," kata Uchok saat dihubungi, Kamis (11/12/2014).
Uchok kemudian menyoroti kebiasaan Ahok yang suka menyudutkan anak buahnya di depan publik. Menurut Uchok, tidak seharusnya Ahok bersikap demikian karena hal tersebut bisa berdampak terhadap keengganan para anak buahnya untuk menjalankan instruksi. [Baca: Ahok: Pak Sekda Dulu Paling Sering "Black Campaign" Jokowi-Ahok]
"Kalau anak buahnya salah kan bisa diomongin berdua, jangan diumbar-umbar. Orang kan jadi malu. Makanya anak buahnya tidak mau menjalankan instruksi Ahok," ucap Uchok.
Hari ini, Ahok mengaku stres terkait kinerja para anak buahnya. Dia mengaku kesal terhadap beberapa pejabat DKI. Semenjak ia memerintah Ibu Kota, banyak kebijakannya yang tidak dijalankan oleh jajaran di bawahnya. [Baca: Ahok Ternyata Bisa Stres Juga]
"Saya ini orangnya tidak sabaran, kalau punya pekerjaan harus langsung diselesaikan. Kalau tidak, saya langsung stres," kata Ahok dalam acara Talkshow Strategi Tata Kelola Anggaran. Ahok melanjutkan, tak sedikit pejabat DKI yang masih membangkang jika ia memberi instruksi. Salah satu pejabat yang disebutnya membangkang adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI I Made Karmayoga. [Baca: Ahok: PNS Sakit Hati Silakan Bergabung Demo dengan GMJ dan FPI]
Menurut Ahok, ia pernah menginstruksikan Made untuk melelang posisi pegawai Badan ULP DKI. Namun, Made bersikeras menginginkan pegawai Badan ULP DKI berasal dari pegawai pengadaan barang di tiap-tiap SKPD.
"Dia tidak mau, dia minta tiap SKPD kirim dua pegawainya untuk bekerja di ULP. Ini namanya teknik pembangkangan, sopan dan mengulur-ulur waktu," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.