Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Monas: Kita Juga Butuh Mereka, sih...

Kompas.com - 12/12/2014, 18:40 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Berapa ini, Bang?" tanya seorang perempuan berambut pendek sambil menggendong anak kepada pedagang minuman. "Rp 4.000, Bu," jawab laki-laki sambil menenteng sebuah kotak berisi belasan botol minuman.

Dengan memberikan dua lembar uang pecahan Rp 2.000, perempuan itu pun mendapatkan satu botol minuman dari laki-laki itu. Setelah itu, laki-laki bertopi biru itu pun kembali berkeliling menawarkan dagangannya.

"Ya mau beli di mana lagi, yang dekat sajalah," ujar perempuan yang diketahui bernama Endah (32), warga asal Tangerang, Jumat (12/12/2014), saat ditanya alasan membeli di pedagang kaki lima (PKL).

Keberadaan PKL di kawasan Monumen Nasional (Monas) dianggap membuat ikon Ibu Kota itu menjadi kotor dan tidak tertib. Namun, di sisi lain, mereka juga membantu memenuhi kebutuhan pengunjung. [Baca: Ada Pameran Alutsista, PKL Bebas Masuk Monas]

Ainun (26), pengunjung lainnya, mengaku keberadaan PKL memang membuat lingkungan Monas menjadi tambah semrawut. "Tetapi, kalau beli minum memang jadi dekat. Kita juga butuh mereka sih," ujar perempuan berjilbab ini.

Ia menuturkan, ketika pengunjung harus membeli minuman di area IRTI Monas, mereka harus berjalan dengan cukup jauh. Padahal, kebutuhan minum sering kali tidak bisa ditunda.

"Kalau mau sih, di beberapa sudut Monas ada semacam IRTI gitu, enggak terpusat di satu titik saja. Biar teratur, tetapi pengunjung juga enggak terbatas hanya bisa beli di satu tempat," kata warga Sawah Besar, Jakarta Pusat, ini.

Diketahui, sejak Selasa (9/12/2014) lalu, Unit Pengelola Monas memutuskan untuk menutup pintu-pintu Monas yang biasa menjadi tempat masuk PKL. Namun, pantauan Kompas.com, Jumat sore, PKL kembali masuk ke dalam area Monas.

Pada saat itu, area Monas memang tengah digunakan untuk tempat pameran pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) atau peralatan tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI). Karena itu, pintu utara Monas dibuka untuk masuknya pengunjung.

Namun, yang terjadi adalah pintu tersebut juga dijadikan tempat masuknya PKL. Mereka pun dengan santai menggelar lapak dagangannya sepanjang pintu masuk hingga ke lokasi pameran. PKL yang menggelar lapak antara lain pedagang pakaian, batu akik, cendera mata, boneka, mainan, hingga mi instan dan minuman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com