Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Lahan untuk RTH di Jakarta Tak Capai Target

Kompas.com - 18/12/2014, 11:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membebaskan lahan untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) sebanyak 89 titik pada tahun 2014 meleset. Hingga akhir tahun ini, lahan yang bisa dibebaskan hanya mencapai 46 titik.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Nandar Sunandar mengatakan, 46 titik lahan yang akan dibebaskan apabila ditotal jumlahnya mencapai 31 hektar. Proses pembebasannya ditargetkan rampung akhir tahun ini, sehingga pada awal tahun depan proses pembangunan RTH sudah bisa dilakukan.

"Sesungguhnya kami ingin membebaskan lahan seluas 50 hektar di 89 titik lokasi. Tapi setelah ditelusuri dari aspek hukum dan kondisi fisik, banyak yang gugur. Makanya kami tidak membeli lahan yang tak memenuhi kedua faktor itu," kata Nandar, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/12/2014).

Nandar menjelaskan, faktor penyebab gagalnya pembebasan lahan RTH disebabkan aspek hukum dan kondisi fisik. Dari sisi aspek hukum, kata dia, lahan yang akan dibebaskan tidak mempunyai sertifikat yang jelas atau masih terjadi sengketa.

"Banyak juga tanah yang diagunkan di bank atau salah satu ahli waris tak menyetujui dijual," ucap Nandar.

Sementara dari kondisi fisik, ujar Nandar, di atas lahan yang akan dibebaskan banyak terdapat bangunan liar. Menurut Nandar, pihaknya tak mungkin melakukan penertiban terhadap bangunan liar di atas tanah yang baru dibeli karena hal tersebut memakan waktu.

"Kami temukan beberapa lahan ada bangunan di atasnya. Kami tak mungkin melakukan penertiban karena ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama," ujar dia.

Lebih lanjut, Nandar memaparkan, untuk proses pengurusan lahan untuk RTH, hal-hal yang dilakukan adalah mengurus pembuatan peta tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), pembuatan trase oleh Dinas Tata Ruang dan pengecekan peruntukan lahan tersebut.

"Semuanya itu harus terpenuhi, yang penting teliti sebelum membeli. Anggarannya sendiri sudah disiapkan. Tapi tahun depan, anggarannya akan fleksibel," tukas Nandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Megapolitan
Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Megapolitan
Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Megapolitan
Maling di Depok Terjebak Kebakaran Minimarket yang Dirampoknya, Teriak Minta Ditolong Warga

Maling di Depok Terjebak Kebakaran Minimarket yang Dirampoknya, Teriak Minta Ditolong Warga

Megapolitan
Warga Mengaku Habis Rp 100 Juta untuk Renovasi Rumah Subsidi Jokowi

Warga Mengaku Habis Rp 100 Juta untuk Renovasi Rumah Subsidi Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com