Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Natal Bagi Anak Penghuni Panti Asuhan

Kompas.com - 25/12/2014, 16:04 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen Natal dan tahun baru biasanya dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berkumpul dan menikmati waktu luang bersama keluarga. Seperti hari-hari raya pada umumnya, tradisi berbagi hadiah Natal merupakan saat yang ditunggu-tunggu bagi setiap anak.

Tak terkecuali bagi anak-anak penghuni Panti Asuhan Vincentius Putra, yang berlokasi di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Namun, kondisi yang berbeda membuat para penghuni panti asuhan telah terbiasa merayakan Natal tanpa ditemani keluarga dan kerabat.

Adnan Zanuar misalnya. Bocah berusia 12 tahun tersebut merupakan salah satu penghuni panti yang terpaksa hanya merayakan Natal bersama teman-temannya di panti. Kenyataan yang ada membuat Adnan harus hidup terpisah dengan seluruh anggota keluarganya.

Adnan yang kini duduk di bangku kelas I Sekolah Menengah Pertama (SMP), mengaku tidak pernah mengetahui di mana keberadaan kedua orangtuanya. Adnan menceritakan, sejak usianya masih balita, ia telah dititipkan di salah satu panti asuhan di kawasan Jakarta Selatan.

"Sejak masih TK (Taman Kanak-Kanak), saya sudah di panti. Saya enggak punya keluarga, ayah, dan ibu juga enggak tahu ada di mana," kata Adnan, saat ditemui di Asrama Panti Asuhan Vincentius Putra, Kamis (25/12/2014).

Adnan mengaku pernah satu kali bertemu dengan ayahnya. Saat itu, kira-kira usia Adnan baru mencapai delapan tahun. Namun, pertemuan tersebut tidak berlangsung lama. Sejak saat itu, sebut Adnan, tidak pernah ada komunikasi yang terjalin dengan kedua orangtuanya.

Dalam perayaan Natal kali ini, Adnan mungkin tidak seberuntung teman-teman lainnya, yang sama-sama menghuni panti milik yayasan Katolik itu. Selama libur Natal, beberapa anak penghuni panti yang masih memiliki saudara atau kerabat, biasanya meninggalkan asrama untuk berkumpul bersama keluarga.

Beberapa anak yang telah memiliki orangtua asuh, biasanya dijemput untuk bepergian dan menghabiskan waktu libur Natal bersama-sama. Tidak banyak yang menjadi keinginan Adnan dalam perayaan Natal tahun ini.

Di saat anak-anak seumurannya mengharapkan hadiah dan bingkisan Natal, bagi Adnan, satu-satunya hadiah terbaik yang selalu dinantikan adalah dapat untuk berkumpul kembali dengan ayah dan ibunya.

Meski demikian, Adnan mengatakan, kebersamaan yang timbul di antara masing-masing penghuni panti, membuat dia tidak pernah merasa kesepian. Aktivitas ibadah dan persiapan perayaan Natal di dalam panti yang selalu dilakukan bersama dengan teman-temannya, seolah menggantikan peran anggota keluarga.

Berbagai aktivitas yang dilakukan menjelang perayaan Natal, seperti menghias pohon Natal, membuat pernak-pernik Natal selalu dilakukan bersama-sama. Salah satu tradisi saat Natal misalnya, mendirikan sebuah kandang Natal di bagian belakang panti.

"Biar pun enggak punya keluarga, tetapi di sini selalu ada teman-teman, jadi enggak pernah sepi kalau di panti," kata Adnan.

Pengurus Panti Asuhan Vincentius Putra, Roberto Fernandez, mengatakan para pengasuh biasanya akan mengajak anak-anak penghuni panti yang tidak memiliki keluarga kandung, untuk pergi berwisata.

Dengan begitu, menurut Roberto, anak-anak tersebut akan merasa mendapat perlakuan yang sama dengan anak-anak lainnya yang masih memiliki keluarga dan kerabat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com