Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Tes Urine Pejabat DKI Akan Keluar dalam Dua Hari

Kompas.com - 02/01/2015, 12:19 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) DKI Jakarta memproses tes urine narkoba yang dilakukan terhadap para pejabat eselon II dan eselon III Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jumat (2/1/2015). Ribuan pejabat ini dites urine setelah dilantik oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Baca: Kejutan Ahok di Pelantikan, Ribuan Pejabat Langsung Tes Urine Narkoba)

Kepala BNN Provinsi DKI Jakarta Ali Johardi mengatakan, kemungkinan hasilnya akan keluar dalam 1-2 hari ke depan. Hasil tes, kata dia, akan diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta.

"Hasil dari tes urine kalau ada yang mencurigakan akan diteliti lebih lanjut di laboratorium. Hasilnya bisa satu sampai dua hari. Kami akan cari hasil fix, mau positif atau negatif (narkoba), kami serahkan ke pihak Pemprov," ujar Ali, kepada Kompas.com, Jumat.

Menurut Ali, tidak ada masalah dengan tes urine yang dilakukan secara mendadak. Meski pun, ada ketentuan yang harus diikuti oleh peserta tes sebelum melakukan tes urine, seperti tidak mengonsumsi obat atau makanan tertentu. Khusus hari ini, ada sebuah formulir yang telah diisi oleh para pejabat untuk memberikan keterangan terkait konsumsi makanan atau obat-obatan terakhir.

"Misalnya kalau sudah minum obat apa semalam, ditulis di formulir," tambah Ali.

Dalam pelaksanaan tes urine pada hari ini, disediakan delapan mobil untuk tempat buang air kecil. Selain itu, ada sebuah mobil dari BNNP DKI berwarna biru sebagai tempat untuk melakukan tes rambut. Tes rambut ini hanya akan digunakan saat terjadi kasus-kasus tertentu, seperti tidak ada yang bisa buang air kecil.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta para pejabat eselon II dan III untuk duduk di dalam sebuah tenda. Basuki mengatakan akan memberi pengarahan bagi pejabat eselon II dan III di dalam tenda agar tidak kepanasan terkena sengatan sinar matahari. Ternyata, di dalam tenda itu, Basuki langsung menginstruksikan mereka untuk melakukan tes urine narkoba.

"Akan kita lakukan tes narkoba, bapak ibu jangan ada yang pergi," kata Basuki.

Menurut dia, seluruh pejabat eselon harus terbebas dari narkoba dan memberi contoh pada pegawai di bawah mereka. Ia mengatakan, orang-orang yang ketahuan mengonsumsi barang haram tersebut, ketahuan dari tingkah lakunya. Sebab, saat ia menempuh pendidikan universitas, tak sedikit teman seangkatannya yang terjerat kasus narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com