Menurut mereka, polisi terkadang melakukan hal tersebut saat jam-jam sibuk pada pagi atau sore hari. Salah seorang warga pengguna sepeda motor, Rizky (28), menyebutkan, jalur bus transjakarta yang biasa ia langgar akibat desakan polisi adalah Koridor III (Kalideres-Harmoni).
Menurut dia, ruas jalan yang bersinggungan dengan koridor tersebut memang sering mengalami kemacetan, terutama dari perempatan Grogol menuju Tomang. [Baca: Cara Baru PT Transjakarta Bersihkan Penerobos "Busway"]
"Kalau pagi-pagi gue lewat situ, polisinya yang justru menyuruh masuk (menerobos jalur transjakarta). Soalnya memang pas lagi macet banget," kata warga Tanjung Duren yang berkantor di Jalan Medan Merdeka Barat itu, Jumat (9/1/2015).
Hal senada juga diungkapkan Joko (46). Menurut warga yang tinggal di Kemayoran itu, polisi lalu lintas sering meminta warga menerobos jalur bus transjakarta yang melewati Jalan S Parman, yang merupakan jalur Koridor IX (Pluit-Pinang Ranti).
"Pokoknya di sekitar Slipi Jaya, itu kalau sore-sore pas macet, polisinya yang pada menyuruh mobil-mobil masuk jalur transjakarta," ujar pengguna mobil yang berkantor di Jalan Gajah Mada itu.
Sebagai informasi, Direktorat Lalu Lintas berencana akan memasang kamera pengawas (CCTV) di halte-halte bus transjakarta. Dengan demikian, kendaraan yang nantinya menerobos jalur tersebut akan terekam sehingga memudahkan polisi untuk melakukan penindakan. [Baca: Kendaraan Penerobos Jalur Transjakarta Akan Direkam Kamera Pengawas]
"Yang akan memasang CCTV itu Ditlantas Polda Metro Jaya. Kami siap memfasilitasi program Ditlantas Polda, seperti tempat pemasangan (di halte), listrik, dan penjaga," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.