Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Patah Hati" Pemprov DKI pada Monorel Jakarta

Kompas.com - 14/01/2015, 08:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak hanya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang tidak sepakat terhadap pembangunan monorel oleh PT Jakarta Monorail (JM). Jajaran pejabat DKI di bawahnya juga sepaham.

Seperti Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah yang mengatakan, pemutusan kontrak kerjasama dengan PT JM nantinya bukanlah keputusan sepihak. Sebab, PT JM tidak bisa meyakinkan DKI dengan melanjutkan pengerjaan fisik yang ada di lapangan. 

"Coba lihat (pekerjaan) yang di Kuningan, dilanjutkan dong. Putus (kerjasama) saja sudah, biar proyek tidak menggantung dan kami bisa lebih jelas melanjutkan proyek pembangunan itu," kata Saefullah, kepada wartawan, di Balaikota, Selasa (13/1/2015). 

Sebelumnya, Direktur PT JM Sukmawati Syukur mengancam bakal membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Sebab, rencana pemutusan hubungan kerjasama ini dilakukan secara sepihak. Menurut dia, Gubernur Basuki tidak berlaku secara adil dan tidak pernah memberi statement maupun bertemu dengan PT JM secara langsung.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Hukum DKI Sri Rahayu menjelaskan, pembatalan surat perjanjian kerjasama antara Pemprov DKI dengan PT JM tidak berdampak saecara hukum. Sebab, secara teknis, PT JM tidak bisa melanjutkan pembangunannya.

"Tidak ada biaya atau hukuman apapun apabila pembatalan kerjasama dilakukan. Orang aspek teknisnya tidak bisa dikerjakan, masak mau gugat," kata wanita yang akrab disapa Yayuk itu. 

Gubernur Basuki tidak bisa menerima desain pembangunan depo monorel oleh PT JM yang rencananya akan dibangun di atas Waduk Setiabudi dan Tanah Abang. Basuki mengaku sudah mendapat rekomendasi dari Kementerian Pekerjaan Umum perihal berbahanya pembangunan depo di atas Waduk Setiabudi.

Basuki mengungkapkan, apabila PT JM tetap bersikeras membangun monorel di Jakarta maka harus mengubah desainnya. Namun, dengan syarat PT JM harus melakukan lelang tender dari awal bersama perusahaan lain yang tertarik membangun monorel di Jakarta.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan, apabila proyek ini kembali dilelang, maka proyek monorel paling cepat akan dimulai pembangunannya pada tahun 2016 mendatang. "Itu feeling saya, apalagi nanti belum permasalahan nilai investasi dan lain-lainnya," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com