Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menata Kali sebagai Halaman Depan Jakarta

Kompas.com - 14/01/2015, 14:30 WIB

Penataan Kanal Timur juga menjadikan saluran air itu area publik yang aktif digunakan warga untuk olahraga dan berkumpul. Sejak digunakan sebagai pengendali banjir sekitar 2010 lalu, Kanal Timur juga ditata sebagai ruang terbuka hijau. Berbagai macam pohon ditanam di area trase kering di sepanjang kanal itu. Hijau menaungi kanal yang sebelumnya adalah kawasan perkampungan itu.

Tak mudah

Dalam perjalanannya, tak mudah mewujudkan normalisasi kali karena beban terbesar program ini adalah masalah sosial. Pembebasan lahan dari hunian sampai relokasi warga membutuhkan waktu bertahun-tahun. Kanal Timur contohnya, yang sejak dibangun 2004 baru dapat berfungsi pada 2010.

Tak sedikit warga menolak dan bertahan. Hingga 2009 masih ditemui beberapa rumah berdiri di tengah Kanal Timur yang siap dilalui air dari Kali Cipinang, Buaran, dan beberapa kali lainnya.

Normalisasi Kali Pesanggrahan pun tak mulus. Di sejumlah bagian, pengerjaan normalisasi yang masih terpotong karena terbentur pembebasan lahan. Misalnya, proyek di tepi perumahan Sekolah Polwan ini terhenti selepas perumahan.

Selain masih terpotong-potong, konsistensi pemerintah dalam mengubah wajah sungai juga perlu dipertanyakan. Pasalnya, di sejumlah bantaran kali pembangunan gedung-gedung baru dibiarkan. Contohnya, sebuah gedung komersial di Cipulir, Jakarta Selatan, di tepi Kali Pesanggrahan. Pembangunan gedung itu bertolak belakang dengan upaya normalisasi kali.

Kepala Bidang Pelaksana Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Bastari mengatakan, mengerjakan normalisasi kali harus cepat. Jangan sampai ada area yang telah siap malah tak dikerjakan, itu akan mengundang kembali warga mengokupasi lahan.

”Makanya, kami dalam melaksanakan normalisasi ini selalu mengejar area-area yang sudah siap dikerjakan. Tak masalah terpotong-potong karena desain besarnya juga sudah ada, tinggal menyambung,” katanya.

Sebanyak 13 sungai mengalir ke Jakarta. Sayangnya, selama ini sungai-sungai itu menjadi halaman belakang. Sudah seharusnya pola itu berubah. Saatnya menjadikan sungai sebagai halaman depan Ibu Kota. (DEA/BRO/MDN/DNA/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com