Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Lenteng Agung Pasrah

Kompas.com - 15/01/2015, 13:11 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pasrah mengetahui tempat mereka akan dibongkar. Mereka sadar telah menggunakan tanah negara.

"Mereka enggak melawan karena sadar tanah itu tanah milik negara," ungkap Yahya, Kepala Satgas Pol Pamong Praja Kecamatan Jagakarsa, Kamis (15/1/2015).

Seorang PKL yang ditemui di lokasi, Arun, juga mengatakan hal senada. Dia pasrah tempatnya berdagang ditertibkan.

"Ya kita mah pasrah aja, namanya PKL. Mungkin dulu perjanjiannya begitu, kita boleh pakai, tapi kalau mau dipakai, pemerintah kita harus siap pindah," kata Arun ketika ditemui saat pembagian surat peringatan pertama (SP 1).

Begitu juga dengan Toha. Pedagang mebel yang telah 10 tahun menempati Jalan Lenteng Agung ini menyatakan tidak akan menolak jika harus pindah.

"Tidak apa-apa kalau mau dipakai pemerintah, saya nggak akan nolak," tutur Toha kepada Kompas.com.

Pedagang lainnya, Anto, mengungkapkan bahwa para pedagang harus tahu diri karena tanah yang mereka tempati bukan milik mereka.

"Ya, kita mah tahu diri aja, namanya orang numpang ya gimana," kata Anto.

Pantauan Kompas.com, saat pembagian SP 1, beberapa pedagang mulai membongkar dan mengemas barang-barang mereka. Pihak Satpol PP juga terlihat memberi bantuan berupa tenaga dan truk pengangkut. Terhitung sejak sosialisasi, sebanyak 15 truk telah diturunkan untuk membantu para PKL.

Sebelumnya diberitakan, Kecamatan Jagakarsa, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, akan mengeluarkan surat peringatan pertama bagi para pedagang di sepanjang Jalan Lenteng Agung, Kamis (15/1/2015).

SP yang dikeluarkan Kecamatan Jagakarsa merupakan tindak lanjut dari sosialisasi penertiban yang dilakukan Kecamatan Jagakarsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com