Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Lurah Camat, Ahok Punya Mata-mata

Kompas.com - 22/01/2015, 10:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau Lurah, Camat, staf Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) untuk terus meningkatkan pelayanan kepada warga. Sebab, lanjut dia, meskipun Basuki tidak turun ke lapangan blusukan meninjau pelayanan di kelurahan dan kecamatan, Basuki kerap mengirim mata-mata. 

"Bapak Ibu enggak tahu saja kalau saya suka kirim relawan dan orang saya untuk pantau pelayanan. Kalau saya yang nongol mah semuanya langsung siap-siap dan orang saya itu enggak putih-putih lho, banyak juga yang kumal dan warna kulitnya hitam," kata Basuki, saat melantik 701 pejabat DKI, di Blok G Balaikota, Kamis (22/1/2015).

Mata-mata itu kemudian melaporkannya langsung kepada Basuki dan meminta Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah untuk menyelidikinya. Ia menjelaskan, lebih baik ia salah menjadikan staf para pejabat DKI daripada membiarkan orang "salah" menjadi pejabat DKI.

Basuki mengatakan, apabila para pejabat yang dijadikan staf masih saja berkinerja buruk maupun menarik pungutan liar, Basuki bakal mencabut seluruh tunjangan kinerja daerah (TKD) staf itu. Para staf itu tidak boleh lagi ditempatkan di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang sama, melainkan melaksanakan tugas belajar di Badan Diklat DKI.

"Di Diklat kamu baca koran dan wajib melaporkan dan menganalisis apa yang kamu baca. Kalau masih enggak bener juga kelakuannya, saya pecat dari PNS. Kuping saya tipis loh bapak ibu," kata Basuki. 

Selain itu, ia mengimbau para pejabat DKI untuk tidak lagi saling melempar tugas pokok fungsi (tupoksi). Sebab, lanjut dia, para PNS DKI wajib mengisi evaluasi harian kerja di website BKD Jakarta.go.id. Dari evaluasi kinerja itu, pihaknya dapat mengetahui berapa besar tunjangan kinerja daerah (TKD) yang didapatkan oleh seorang pegawai.

Meskipun pegawai itu tidak melakukan pekerjaan apa-apa, Basuki mengimbau untuk tetap mengisi evaluasi kerja tiap harinya. Sebab, bisa saja nantinya Basuki memindahkan pegawai itu ke posisi yang lebih banyak tugas serta pekerjaannya.

"Jadi nanti kami evaluasi apa memang kamu enggak kerja atau memang di dinas itu kelebihan pegawai," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Megapolitan
Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Megapolitan
Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Megapolitan
Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Megapolitan
Evaluasi 'Study Tour', DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Evaluasi "Study Tour", DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Megapolitan
Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek 'Online'

Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek "Online"

Megapolitan
Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Megapolitan
Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Megapolitan
Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Megapolitan
Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Megapolitan
Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com