Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2015, 12:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

  JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggul Kali Sunter yang dijebol dengan sengaja untuk proyek pengerukan kali kini sudah diperbaiki kembali. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding dijebolnya tanggul itu mengakibatkan banjir di Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pantauan Kompas.com, lokasi tanggul yang dijebol ini berada di Jalan Yos Sudarso arah Pulogadung/Cawang. Letaknya berhadapan dengan Halte Transjakarta Sunter Kelapa Gading, dan berada di jalur menurun jembatan dekat Mall Artha Gading (MAG).

Lebih dari 10 pekerja, Selasa (27/1/2015), nampak melakukan penambalan tersebut. Ada papan proyek bertuliskan PT Hutama Karya (HK). Sebuah alat berat kecil membantu proses perbaikan tanggul yang sengaja dijebol agar bisa alat berat bagi pekerjaan pengerukan Kali Sunter.

Hal ini dibenarkan seorang petugas lapangan di lokasi proyek perbaikan. Menurut petugas tersebut, tanggul itu memang sengaja dijebol pada Desember 2014 kemarin. Tanggul itu dijebol selebar 20 meter agar alat berat dapat masuk melakukan pengerukan Kali Sunter.

"Memang ini dijebol untuk masuk alat berat. Kemarin itu kita ada pengerjaan pengerukan di Kali Sunter ini," kata pria berbaju kemeja biru, saat ditemui Kompas.com.

Pria tersebut mengakui, air melimpah ke luar ketika banjir akhir pekan lalu. Namun ia membantah limpahan air itu kemudian menggenangi Jalan Yos Sudarso.

Menurut dia, air justru mengalir melalui saluran air yang memisahkan tanggul dan jalan, dan mengalir ke arah Stasiun Pompa Yos Sudarso II, sekitar 150 meter dari titik tanggul yang dijebol. "Di situ kan ada pompa, jadi air itu langsung dipompa lagi ke Kali Sunter," ujar dia.

Ia justru mengungkapkan bagian Jalan Yos Sudarso arah Tanjung Priok yang ada drainase malah banjir, sementara di lokasi yang dijebol tidak. "Drainase kota itu buruk. Di sana yang banjir kemarin," ujarnya.

Ia pun menampik, bahwa dijebolnya tanggul ini, menyebabkan Boulevard di Kelapa Gading banjir. "Lihat saja di sini sama Jalan Boulevard itu, mana yang lebih tinggi? Tinggian di sana kan," ujarnya.

Dia berpendapat, banjir di Jalan Yos Sudarso akibat limpahan air dari lokasi proyek peninggian tanggul yang jaraknya tak begitu jauh.

Sekitar 250 meter dari lokasi tanggul yang dijebol, memang ada proyek peninggian tanggul. Panjang proyek peninggian tanggul itu sekitar hampir 500 meter. Di sana, karung-karung bertuliskan Kementerian pekerjaan umum dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) nampak ditumpuk di pinggiran Kali Sunter.

Di pinggir kali yang ditumpuk karung itu dengan tepi seberang kalinya, lebih rendah. Jika permukaan air di kali meninggi, lokasi ini memang berpotensi menjadi jalur limpahan air. Tampak air bisa masuk melalui saluran air, yang mengarah ke Stasiun Pompa Yos Sudarso II.

Sementara itu menurut tukang ojek yang mangkal tepat di lokasi tanggul yang dijebol, Udin (40), tanggul dijebol itulah yang menyebabkan air kali melimpah dan masuk ke Jalan Yos Sudarso.

"Airnya itu keluar dari sini yang memang sengaja dijebol untuk pengerukan. Deres sekali itu airnya masuk ke jalan. Tingginya itu sampai di lutut (40cm)," ujar Udin.

Adapun Udin menambahkan, untuk Jalan Boulevard, banjir akibat saluran air lain yang meluap. "Di sana itu kan banyak got-got, itu juga meluap semua kemarin. Banyak saluran air di sana pada meluap," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Anaknya Meninggal usai Operasi Amandel, Orangtua: Semoga Anak Saya yang Terakhir

Anaknya Meninggal usai Operasi Amandel, Orangtua: Semoga Anak Saya yang Terakhir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Wowon Terus Menunduk Saat Dituntut Hukuman Mati | Misteri Tewasnya Anak Pamen TNI AU Mulai Ada Titik Terang

[POPULER JABODETABEK] Wowon Terus Menunduk Saat Dituntut Hukuman Mati | Misteri Tewasnya Anak Pamen TNI AU Mulai Ada Titik Terang

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK17 Senen-Pulo Gadung

Rute Mikrotrans JAK17 Senen-Pulo Gadung

Megapolitan
Saat Bocah Taruhan Bermain Playstation Berakhir Penganiayaan terhadap Teman Sepermainan di Kebon Jeruk

Saat Bocah Taruhan Bermain Playstation Berakhir Penganiayaan terhadap Teman Sepermainan di Kebon Jeruk

Megapolitan
Kekeringan Meluas, Pemkot Tangsel Bakal Bikin Sumur Artesis dan Siapkan 50 Toren

Kekeringan Meluas, Pemkot Tangsel Bakal Bikin Sumur Artesis dan Siapkan 50 Toren

Megapolitan
Bocah 7 Tahun Meninggal Usai Operasi Amandel, Orangtua Tak Dapat Penjelasan Pihak RS

Bocah 7 Tahun Meninggal Usai Operasi Amandel, Orangtua Tak Dapat Penjelasan Pihak RS

Megapolitan
Kekeringan di Tangsel Meluas, Pemkot Kerahkan 5 Mobil Tangki Air Bersih Setiap Hari

Kekeringan di Tangsel Meluas, Pemkot Kerahkan 5 Mobil Tangki Air Bersih Setiap Hari

Megapolitan
Bocah yang Dianiaya Teman di Rental PS Disebut Kerap Dipukuli Pelaku

Bocah yang Dianiaya Teman di Rental PS Disebut Kerap Dipukuli Pelaku

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Kirim 500 Ton Sampah Per Hari ke TPA Degung

Pemkot Tangsel Bakal Kirim 500 Ton Sampah Per Hari ke TPA Degung

Megapolitan
Dalami Motif Kematian R, Polisi Panggil Lagi Wali Kelas hingga Guru SDN 06 Petukangan Utara Besok

Dalami Motif Kematian R, Polisi Panggil Lagi Wali Kelas hingga Guru SDN 06 Petukangan Utara Besok

Megapolitan
Maling Warung Kelontong di Depok Pakai Uang Curian untuk Main 'Online Game'

Maling Warung Kelontong di Depok Pakai Uang Curian untuk Main "Online Game"

Megapolitan
Ini Rangkaian Peristiwa Sebelum Siswi SD di Jaksel Lompat dari Lantai 4 Sekolah

Ini Rangkaian Peristiwa Sebelum Siswi SD di Jaksel Lompat dari Lantai 4 Sekolah

Megapolitan
Nasib Pilu Remaja di Depok: Diperkosa Bergilir oleh Pacar dan Tukang Siomai Usai Kabur dari Rumah

Nasib Pilu Remaja di Depok: Diperkosa Bergilir oleh Pacar dan Tukang Siomai Usai Kabur dari Rumah

Megapolitan
12 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Siswi SD Lompat dari Lantai 4, Sebagian Teman Sekolah

12 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Siswi SD Lompat dari Lantai 4, Sebagian Teman Sekolah

Megapolitan
Ijazah Pelajar Sekolah Swasta Ditahan karena Biaya, Disdik DKI: Ortu Murid Terdampak Pandemi

Ijazah Pelajar Sekolah Swasta Ditahan karena Biaya, Disdik DKI: Ortu Murid Terdampak Pandemi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com