Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Tak Terlihat, Stasiun Lenteng Agung Akan "Dimunculkan Lagi"

Kompas.com - 29/01/2015, 14:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, apabila kita melintas di Jalan Raya Lenteng Agung dari arah Depok menuju Pasar Minggu, Jakarta Selatan, maka dapat dipastikan kita tidak akan bisa melihat lagi keberadaan Stasiun Lenteng Agung. Sebab saat ini stasiun tersebut sudah tertutup oleh bangunan-bangunan liar yang ada di depannya.

Hal itulah yang menjadi salah satu alasan bagi PT Kereta Api Indonesia melakukan penertiban terhadap bangunan liar pinggir rel di Lenteng Agung.

Setelah menertibkan bangunan-bangunan yang berdiri di sepanjang Jalan Raya Lenteng Agung ke  arah Depok, PT KAI juga berencana akan menertibkan bangunan liar yang ada di arah sebaliknya. [Baca: Berada di Pinggir Rel, Kantor Polisi di Lenteng Agung Akan Dibongkar]

"Selama ini kan keberadaan stasiun tertutup oleh bangunan-bangunan yang ada di depannya. Kita mau stasiun bisa terlihat lagi. Saran dari Wali Kota Jakarta Selatan juga begitu," ucap Kepala Humas Daops I PT KAI Bambang Prayitno kepada Kompas.com, Kamis (29/1/2015).

Pantauan Kompas.com, ada puluhan bangunan yang berdiri di depan Stasiun Lenteng Agung di sisi barat. Sebagian bangunan digunakan untuk berdagang, tetapi tak sedikit yang digunakan untuk murni tempat tinggal.

Keberadaan bangunan-bangunan tersebut membuat Stasiun Lenteng Agung tak bisa terlihat dari jalan raya. Hal itu berbeda dengan kondisi di sisi timur. Di sisi tersebut, Stasiun Lenteng Agung dapat terlihat jelas dari jalan raya.

Jalur Lenteng Agung merupakan bagian dari jalur rel yang menghubungkan Jakarta-Bogor. Selain pinggiran rel kereta Jakarta-Bogor, rute-rute rel Daop I PT KAI lainnya yang rencananya juga akan dibersihkan adalah jalur Jakarta-Tangerang, Jakarta-Merak, Jakarta-Bogor, dan Sukabumi.

Beberapa waktu lalu, VP Head of Corporate Communication PT KAI Agus Komarudin mengatakan pembersihan pinggir rel dari bangunan liar tidak hanya untuk menciptakan pemandangan kota yang lebih indah, tetapi juga untuk mempermudah kinerja masinis.

"Semua akan dibersihkan. Pada umumnya (mesti steril) 12 meter (dari rel). Tetapi ada juga yang bisa lebih lebar," kata Agus, dalam jumpa pers di Matraman, Jakarta Timur, Rabu (14/1/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com