Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pengusaha Ritel soal Donasi di Minimarket

Kompas.com - 05/02/2015, 18:14 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Donasi dari uang kembalian belanja yang sering diminta di minimarket menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tidak jelas dan tidak disertai pertanggungjawaban. Menanggapi hal tersebut, pihak Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menampik dan mengatakan hal yang berbeda.

"Minimarket itu jenis perusahaan yang establish. Kami juga bekerja sama dengan yayasan-yayasan yang jelas untuk memberikan donasi," kata Wakil Sekretaris Jenderal Aprindo Satria Hamid Ahmadi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/2/2015).

Satria menjelaskan, proses pemberian donasi diawali dengan penawaran yang diajukan oleh pengelola minimarket. Sebelum melakukan kesepakatan, tambah dia, yayasan penerima donasi ditanyakan apakah mereka bersedia menerima uang-uang receh sebagai sumbangan.

Jika bersedia, lanjut Satria, maka kerja sama akan dilaksanakan. Minimarket yang bekerja sama itu akan meminta kesediaan konsumen untuk memberikan donasi dari uang kembalian hasil belanja, seperti yang sudah sering dilakukan.

Bantuan itu menurut dia sebagai bentuk corporate social responsibilities (CSR) perusahaan minimarket tersebut. Bantuan yang disalurkan itu, diakui Satria, diaudit secara profesional sehingga penggunaan dana dari donasi menjadi transparan.

Selain itu, Satria mengklaim bahwa ada kegiatan seremoni penyerahan uang donasi itu kepada yayasan dalam kurun waktu tertentu.

Dia pun menyarankan agar masyarakat tidak meragukan model donasi yang dilakukan minimarket seperti itu. "Kalau konsumen enggak mau, bilang saja. Ini sifatnya tidak memaksa," ucap Satria.

Sebelumnya, anggota pengurus harian YLKI, Tulus Abadi, mengatakan, donasi yang diminta dari uang kembalian itu tidak jelas dan membuat konsumen merasa terganggu. [Baca: Dipertanyakan, Donasi Setiap Pembeli Belanja di Minimarket]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com