Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anggota Polri Dikeroyok Sejumlah Anggota TNI AL di Bengkel Cafe

Kompas.com - 08/02/2015, 15:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dua anggota Polri dikeroyok sejumlah anggota TNI AL di Bengkel Cafe, kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Dua anggota Polri itu yakni berinisial TA dari Jatanras Polda Metro dan perwira menengah Polri berinisial BH.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Heru Pranoto membenarkan kejadian itu. "Insiden itu benar terjadi, Jumat (6/2/2015) dini hari. Kami meyesalkan itu, karena anggota sedang melaksanakan tugas khusus dari Bareskrim Polri," kata Heru, Minggu (8/2/2015).

Menurut informasi yang dikumpulkan, kejadian bermula saat tim Satgas Bareskrim Polri mengadakan pertemuan di sebuah ruangan di lokasi.

Di ruangan itu, ada pula beberapa laptop, tiba-tiba ada operasi yang dipimpin oleh seorang anggota TNI. Saat itu, kata seorang sumber, sudah dijelaskan ke anggota TNI itu soal adanya kegiatan oleh beberapa pamen Polri dan personel Polri lainnya.

Tetapi penjelasan itu tidak diterima. Malah, anggota Polri dikeroyok. Padahal saat itu, anggota Polri membawa surat tugas.

Dua anggota Polri (TA dan BH) kemudian dimasukkan ke mobil dan dibawa keliling Jakarta sambil merazia tempat hiburan yang lainnya.

Sesampainya di markas POM TNI AL, ada perwira Polri berpangkat Kombes yang datang untuk klarifikasi dan mendamaikan. Tetapi tidak berhasil. Kini kedua perwira Polri itu mengalami luka parah dan dirawat di rumah sakit.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir membenarkan terjadi pengeroyokan dua anggota Polri oleh sejumlah anggota TNI AL di Bengkel Cafe, kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

Pengeroyokan tersebut terjadi dalam operasi penegakan ketertiban (Ops Gaktib) yang diperintah langsung oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

"Bengkel Cafe menjadi salah satu tempat operasi. Dua anggota Polri ini awalnya menolak saat dimintai kartu identitas," kata Manahan. [Baca: Penjelasan TNI AL Soal Pengeroyokan Dua Anggota Polri di Bengkel Cafe]. (Theresia Felisiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com