Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras, Banjir Selutut di Depan Istana Negara

Kompas.com - 09/02/2015, 11:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir setinggi lutut orang dewasa terlihat di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (9/2/2015). Banjir ini disebabkan hujan deras yang tidak kunjung berhenti sejak malam.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan mulai naik di depan pagar Monumen Nasional pada pukul 11.00 WIB. Air pun semakin meninggi hingga di depan pagar Monas. Tak lama kemudian, genangan pun muncul semata kaki di Jalan Medan Merdeka Utara.

Hingga kini, banjir di Jalan Medan Merdeka Utara semakin meninggi hingga 50 sentimeter. Arus lalu lintas di depan Istana Merdeka pun menjadi macet.

Kendaraan roda dua ataupun roda empat berjalan tersendat. Mereka kesulitan melewati jalan yang telah digenangi banjir. Beberapa kendaraan memilih untuk berhenti sejenak di pinggir jalan.

"Saya mau ke arah Jalan Majapahit, tetapi lihat banjirnya, takut mogok. Jadi, saya berhenti dulu," ujar seorang pengendara sepeda motor, Eko Budiyanto.

Banjir tidak hanya terdapat di Jalan Medan Merdeka Utara. Banjir ini juga merambat ke jalan lain, seperti Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Majapahit.

Untuk diketahui, hujan deras mengguyur hampir seluruh wilayah Jakarta sejak Minggu malam hingga Senin (9/2/2015) pagi ini. Sejumlah wilayah di Jakarta pun tergenang, dengan ketinggian yang beragam.

Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 49 titik genangan di Jakarta hingga pukul 06.00 WIB. Tepatnya, 22 genangan di wilayah Jakarta Pusat, 18 genangan di Jakarta Barat, 4 genangan di Jakarta Timur, 2 genangan di Jakarta Selatan, dan 3 genangan di Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com