Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Penanggulangan Bencana, Ahok Harus Nyatakan Siaga Darurat

Kompas.com - 11/02/2015, 14:43 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan penting bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mengeluarkan pernyataan darurat atas banjir di Jakarta. Hal ini diperlukan untuk mempermudah upaya penanggulangan bencana.

"Kepala daerah harus tetapkan siaga darurat," ujar Sutopo, dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/2/2015).

Sutopo mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan bahwa puncak hujan terjadi pada Januari hingga Februari. Kemudian, sudah ada pula prediksi wilayah mana saja yang terkena dampak banjir. Dengan kondisi seperti itu, kata Sutopo, Basuki sudah harus menetapkan pernyataan siaga banjir.

Saat ini, banjir sudah melanda Jakarta. Hal yang diperlukan bukan lagi melakukan siaga banjir, melainkan tanggap banjir.

Sutopo pun menjelaskan pentingnya pernyataan darurat tersebut oleh seorang kepala daerah. "Gubernur harus keluarkan statement darurat. Bukan artinya darurat dalam hal militer. Tetapi dalam rangka memberi kemudahan akses penanggulangan bencana, penurunan personel, dan logistik," ujar Sutopo.

Lantas, apakah bantuan tidak dapat diberikan tanpa pernyataan darurat dari kepala daerah?

Sutopo mengatakan ada dana bantuan di Kementerian Keuangan yang dapat digunakan untuk membantu daerah bencana. BNPB sendiri juga memiliki dana untuk penanganan darurat. Akan tetapi, untuk menggunakan dana itu diperlukan pernyataan darurat dari kepala daerah.

Sutopo juga mengatakan sebenarnya BNPB sudah menyiapkan prosedur modifikasi cuaca. Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, modifikasi cuaca bisa mengurangi volume banjir di Jakarta. Meskipun tidak menghilangkan semua.

Namun semua itu harus dilakukan setelah ada pernyataan darurat. Jika dilakukan tanpa itu, justru berpotensi menjadi temuan tindak korupsi. "Kalau enggak ada pernyataan darurat, kita mau berikan bantuan juga tidak ada dasarnya," ujar Sutopo.

Sutopo mengatakan Basuki tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang pentingnya pernyataan darurat bagi warga sendiri. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh pegawai gubernur sendiri yang tidak memberi informasi cukup.

Kata Sutopo, Basuki telah diberi tahu kembali soal pentingnya pernyataan atau penetapan siaga. Namun, sampai saat ini tidak kunjung membuat pernyataan itu. "Kenapa gubernur tidak juga tetapkan darurat? Kita tidak tahu," kata Sutopo.

Pada banjir merata saat Senin (8/2/2015) lalu, Sutopo mengatakan tidak banyak pihak yang bisa bergerak untuk membantu akibat tidak adanya status siaga di Jakarta. Sehingga, BNPB akhirnya berinisiatif mendirikan sendiri 28 posko taktis dan logistik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com