"Beliau cuma tanya kalau angket itu bagaimana. 'Kalau angket, saya salah, lapor ke MA, ya dipecat, Pak. Bapak yang harus keluarkan SK,'" kata Ahok menirukan perbincangannya dengan Jokowi.
Ahok mengatakan, Jokowi juga sempat menanyakan apakah dia bisa menolak putusan MA jika menyatakan pemecatan Ahok.
"Saya bilang, 'Enggak bisa, Pak. Paling tahun depan, Pak (saya) dipecatnya,'" canda Ahok.
Ia mengaku tak gentar dengan hak angket tersebut. Ahok menegaskan, ia tak khawatir dengan pilihannya membongkar dana "siluman" yang merupakan kongkalikong DPRD dan kepala dinas. Ahok menekankan, ia siap menjadi tumbal untuk mengungkap korupsi miliaran rupiah itu.
"Saya siap sajalah," katanya.
Selama ini, lanjut Ahok, Jokowi selalu berada di belakangnya, termasuk digunakannya soal sistem e-budgeting dalam penyusunan APBD DKI. Menurut Ahok, Jokowi memberikan lampu hijau agar sistem itu dilanjutkan. Jokowi, kata Ahok, juga berharap sistem ini bisa ditiru daerah lain. E-budgeting adalah salah satu program yang dimotori Jokowi saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Presiden mau agar poin-poin penting di APBD tidak dikorupsi. Kalau tidak dikorupsi, serapan anggaran tinggi," kata Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.