Menurut Sugiharto, limbah kopi bisa mengendalikan vektor penyakit karena sampah tertutup dan bau tereduksi, bahkan bau kopi bisa lebih dominan.
Pasokan limbah kopi, kata Ivan, mereka dapatkan dari bank sentra sampah yang diperoleh secara gratis dari sejumlah industri produk kemasan kopi yang selama ini bercokol di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.
Baru langkah awal
Kerja sama dengan pihak swasta ini menjadi secercah harapan mengatasi masalah Kota Tangerang. Di daerah yang dipenuhi industri dan permukiman yang terus tumbuh berjejalan seiring dengan perkembangan kota, sekaligus imbas dari pertumbuhan tetangganya, ibu kota Jakarta, sampah selalu menjadi masalah kronis.
Bahkan, pada 2008, Kota Tangerang mendapat julukan sebagai "Kota Terkotor" versi Kementerian Lingkungan Hidup. Namun, upaya menggandeng warga, komunitas, dan pelaku usaha untuk mengolah sampah yang dilakukan jauh sebelum pembenahan di TPA Rawa Kucing mengantar kota ini menjadi salah satu penerima Adipura sebagai "Kota Tebersih" pada 2009. Pada 2013 dan 2014, Kota Tangerang berhasil menyabet Adipura Kencana.
Keberhasilan dalam mengolah sampah membuat Badan Pengelola Sampah dan Kebersihan Malaysia datang berguru mengolah sampah di Kota Tangerang, akhir Januari lalu. Lembaga Riset Muda Indonesia juga memilih Kota Tangerang sebagai kota pertama di Indonesia untuk dijadikan riset proyek dalam pengujian dan pengolahan sampah berbasis ramah lingkungan.
Meskipun masalah sampah belum total terurai, bagi Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, langkah awal ini menunjukkan upaya kotanya menjadi layak huni, layak berinvestasi, dan layak dikunjungi sudah dalam koridor yang tepat. Semoga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.