Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Penumpang Kebingungan Tak Ada Loket Penjualan Tiket di Bandara

Kompas.com - 01/03/2015, 13:05 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Andi Ajis (45), seorang penumpang pesawat yang terbiasa melakukan perjalanan segera atau go show kaget saat mengetahui bahwa per hari Minggu (1/3/2015) ini tidak ada lagi penjualan loket-loket penjualan tiket di Bandara Soekarno-Hatta. Kebijakan ini baru diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu.

Andi Ajis datang bersama dua saudaranya, Hardianti (32) dan Suci Purnama (13) di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta, siang ini. Mereka mengaku melakukan perjalanan mendadak hari ini karena ada urusan keluarga. Sambil merasa kebingungan, Andi menghampiri petugas informasi PT Angkasa Pura 2 yang berada di dekat loket maskapai Lion Air yang kini menjadi konter costumer service.

"Waduh, enggak ada penjualan tiket di loket lagi ya?" tanya Andi setelah diberi penjelasan singkat oleh petugas informasi.

Setelah memahami bahwa seluruh loket memang ditutup, Andi dan dua saudaranya diarahkan ke komputer di dekat konter informasi. Di sana, tersedia sebuah meja dan kursi serta ada satu unit komputer dan sebuah mesin printer. Petugas tersebut mempersilahkan Andi untuk membeli tiket pesawat secara online.

Namun, Andi mengaku tidak mengerti cara mengakses internet dan mengoperasikan komputer. Akhirnya, petugas tersebut yang mengisikan data-data untuk tiket Andi, Hardianti, dan Suci.

"Memang seperti ini, Mas. Dari yang saya lihat, hari ini masih banyak yang belum mengerti jadi kami sebagai petugas wajib membantu," kata petugas pria yang enggan menyebutkan namanya.

Petugas yang membantu itu sempat kebingungan juga saat mengisi data-data penumpang pada laman resmi maskapai Lion Air. Terdapat satu kolom untuk kode pos penumpang. Andi, Hardianti, dan Suci mengaku tidak tahu nomor kode pos alamat mereka sehingga petugas harus browsing terlebih dahulu di internet dan mencari kode pos yang diinginkan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, waktu yang dibutuhkan petugas untuk membantu memesan tiket via online hingga pemesanan atau reservasi berhasil dicetak sekitar 8 menit. Setelah itu, penumpang harus membayar ke mesin ATM terdekat. Bukti pembayaran dari ATM nanti akan ditukar dengan tiket di konter costumer service maskapai penerbangan.

Kebijakan untuk meniadakan loket penjualan tiket merujuk kepada Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor HK 209/I/I/16/PHB.2014 tentang Peningkatan Pelayanan Publik di bandara. Loket penjualan tiket difungsikan menjadi konter costumer service di mana penumpang dapat melakukan perubahan jadwal penerbangan, perubahan rute penerbangan, refund, dan pembatalan penerbangan.

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura 2 Eko Diantoro mendorong agar ke depannya maskapai dapat menyediakan mesin pembelian tiket di bandara. Hal tersebut bertujuan untuk membantu penumpang yang harus melakukan perjalanan segera alias go show.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Megapolitan
Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Megapolitan
Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Megapolitan
Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Megapolitan
Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Megapolitan
Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Megapolitan
Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Megapolitan
Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Megapolitan
Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi: Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi: Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Megapolitan
Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan 'Study Tour' ke Luar Daerah

Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan "Study Tour" ke Luar Daerah

Megapolitan
Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Baik dan Buruk 'Study Tour' di Mata Orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Baik dan Buruk "Study Tour" di Mata Orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Megapolitan
Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com