Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Kembali Api Lilin di Kelenteng Jin De Yuan

Kompas.com - 03/03/2015, 14:43 WIB

Ia mengingatkan pengelola/pemilik wihara agar kembali membangun bagian wihara yang rusak terbakar sesuai gambar cetak biru dan mengembalikan fungsi bangunan seperti semula.

Pengamatan Kompas, di kawasan Kota Tua Jakarta, para pemilik gedung cagar budaya yang kurang terpelihara lebih suka membiarkan bangunan lama rusak, hancur, dan hilang ketimbang memperbaiki. Sebab, untuk memperbaiki bangunan cagar budaya, mereka terjerat aturan bertele-tele yang membingungkan dan tak jarang diakhiri praktik pungutan liar.

Berbeda jika bangunan cagar budaya musnah. Di atas lahan bangunan cagar budaya yang musnah, cepat berdiri bangunan baru yang fungsi dan arsitekturnya sudah jauh berbeda. Tak seorang pun di antara mereka mendapat sanksi pidana.

Di sisi lain, sampai sekarang pemerintah belum memberikan kompensasi menguntungkan bagi para pemilik cagar budaya seperti diatur pada Pasal 22 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Diskriminasi

Bagi Rushdy Hoesein, sejarawan dan mantan pembina Komunitas Historia Indonesia (KHI), kehadiran wihara ini mengingatkan dirinya pada diskriminasi dan pembantaian orang-orang Tionghoa oleh pasukan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada September 1740.

"Wihara ini seperti hendak mengingatkan bahwa orang- orang Tionghoa menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang memelopori kemajuan ekonomi di Jakarta pada abad ke-17," kata Rushdy. Dengan memelihara bangunan ini, lanjutnya, kita ikut menjaga sejarah Indonesia yang utuh dan benar.

Rushdy mengingatkan, sebagai kawasan pecinan tertua dan terluas di Jakarta, kawasan Glodok memiliki banyak gedung cagar budaya.

Seperti Candrian, Rushdy pun mengingatkan Pemprov DKI agar meningkatkan patroli dan pengawasan terhadap kawasan gedung-gedung cagar budaya. "Agar efektif, kegiatan itu harus didahului dengan proses pendataan yang lengkap dan rinci," ujarnya.

Data tersebut tidak hanya menyangkut data teknis bangunan, tetapi juga menyangkut kondisi infrastruktur di sekitarnya serta aspek sejarahnya.

Asep Kambali, Ketua KHI, mengatakan, bukan hal sulit melacak dan melestarikan peninggalan bangunan bersejarah jika pemerintah punya komitmen kuat untuk melindungi dan memelihara.

Seperti halnya mereka, kita pun berharap, api lilin di Wihara Dharma Bhakti atau Kelenteng Jin De Yuan segera bisa menyala kembali, menandai kembali berdirinya cagar budaya tersebut. (WIN/B05/B09/B10)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com