Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Petugas Damkar 14 Jam Berusaha Menaklukkan Api di Wisma Kosgoro

Kompas.com - 10/03/2015, 09:09 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mobil-mobil pemadam kebakaran masih berjajar di Jalan MH Thamrin pada Selasa (10/3/2015) pagi ini. Mobil-mobil itu diparkir tak jauh dari gedung Wisma Kosgoro yang terbakar sejak kemarin. Sudah 14 jam lebih api belum berhasil dipadamkan.

Api yang mulai berkobar pada Senin (9/3/2015) pukul 18.30 sebenarnya kemudian sempat padam. Namun, pagi tadi, sekitar pukul 06.30 WIB, api kembali muncul dari lantai 20 gedung itu. Asap keruh tebal muncul dari lantai atas Wisma Kosgoro. Sekitar pukul 07.15 WIB, api tersebut membesar.

"Ada 30 petugas kami yang berada di atas," ujar Kepala Seksi Operasional Damkar Muchtar Zakaria, Selasa.

Petugas pemadam kebakaran pun memecahkan kaca-kaca jendela di lantai 20. Pecahan kaca pun jatuh berhamburan.

Lembar dokumen ikut jatuh seiring jatuhnya pecahan kaca. Untungnya, mereka yang berada di bagian bawah gedung sudah dievakuasi.

Tidak ada pejalan kaki yang boleh melintas di sekitar gedung ini. Sebagian karyawan pun menonton kebakaran tersebut dari gedung sebelah, yaitu gedung Sinarmas.

Asap tebal, api membesar, dan skylift yang datang

Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran Jakarta Muchtar Zakaria mengatakan, tim pemadam kebakaran kesulitan dalam memadamkan api di lantai 20 pada pagi ini. Alasannya, asap tebal yang dihasilkan dari api di lantai 20 turun ke lantai 19 dan mengaburkan pandangan para petugas damkar.

"Kami lagi pendinginan di lantai 19, tiba-tiba muncul api dari lantai 20. Kami juga kaget karena lagi operasi pendinginan," ujar Muchtar.

Akibat asap tersebut, petugas damkar jadi kesulitan memadamkan api di lantai 20. Akan tetapi, 30 anggota damkar yang berada di atas sedang berjuang semaksimal mungkin. Kaca-kaca jendela di lantai tersebut dipecahkan satu per satu oleh petugas damkar.

Muchtar mengatakan, hal itu dilakukan agar asap tebal dari lantai 19 dapat keluar sehingga tidak terlalu menghalangi pandangan petugas.

Sementara petugas damkar menyelesaikan hambatan asap ini, api di lantai 20 pun terlihat semakin membesar.

Mobil pemadam kebakaran pun kembali berdatangan. Tidak lama kemudian, mobil pemadam skylift milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta datang dan beraksi memadamkan lantai 20 gedung Wisma Kosgoro. Skylift tersebut membantu petugas damkar untuk memadamkan api dari luar gedung.

Api berangsur-angsur padam setelah petugas damkar menyiram air di atas lantai tersebut. Tadi malam, mobil skylift ini juga dikerahkan untuk memadamkan api di gedung ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com