Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadaan Alat Kebugaran Rp 30 Miliar, Arie Budhiman Harus Tanggung Jawab

Kompas.com - 16/03/2015, 23:26 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Centre For Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi, mengatakan, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta harus bertanggung jawab atas pengadaan alat fitness atau alat kebugaran senilai Rp 30 miliar untuk sekolah-sekolah. Pasalnya, setiap pengajuan anggaran untuk sekolah-sekolah diketahui oleh Disdik DKI yang dipimpin oleh Arie Budhiman.

"Kadisdiknya harus dikejar juga," kata Uchok di Jakarta, Senin (16/3/2015).

Setiap usulan anggaran dan kegiatan yang diajukan kepala seksie (kasie), lanjut Uchok, akan dipelajari dan disetujui oleh kepala suku dinas (kasudin). Setelah itu, kasudin akan mengajukannya ke kepala dinas pendidikan sebelum dimasukkan ke dalam draf Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI.

Selain itu, Uchok juga menyesalkan ketidaktahuan Arie terkait pengajuan pengadaan tersebut. Bahkan, Uchok menduga, Arie menutup mata dan berpura-pura tidak tahu.

"(Sebagai) kadisnya, kok dia tidak tahu. Seharusnya diberi tahu atau berkoordinasi antara sudin dan kadis. Ini sepertinya kadis memang enggak tahu, atau pura-pura tidak tahu?" tanya Uchok.

Sebelumnya, Arie menegaskan tidak ada instruksi dari dirinya terkait pengadaan alat fitness senilai Rp 30 miliar untuk sejumlah sekolah. Bahkan, Arie juga melimpahkan hal itu ke pihak sudin untuk memberikan konfirmasi terkait hal tersebut.

"(APBD) tahun 2014 sedang dalam proses pemeriksaan. Silakan tanya kepada pihak pemeriksa atau tanya saja ke sudin yang bersangkutan (Sudin Pendidikan II Jaksel)," terang Arie, Jumat (13/3/2015).

Namun, baik Kasudin Pendidikan Jakarta Selatan Budhiana, maupun Kasie Sarana dan Prasarana (Sarpras) Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jaksel Alex Usman, mendadak sulit dihubungi atau ditemui.

Nama terakhir mencuat seiring perkembangan pemberitaan kasus alat catu daya bebas gangguan (UPS) untuk sekolah-sekolah di Jakarta. Dia diduga memiliki peranan besar dalam pengadaan UPS untuk sekolah di wilayah Jakarta Barat pada tahun 2014.

Mantan Kasie Sarpras Sudin Pendidikan Menengah Jakarta Barat itu saat ini menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan UPS yang ditangani oleh Subdit Tindak Pidana Korupsi Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sejak 28 Januari 2015 lalu. Polisi sudah meningkatkan status kasus tersebut ke tingkat penyidikan, sejak Jumat (6/3/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com