Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tak Akomodasi, DPRD Sepakat Tidak Usul Apa-apa

Kompas.com - 17/03/2015, 10:26 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra, Prabowo Soenirman, mengisyaratkan DKI Jakarta akan menggunakan APBD tahun lalu. Pembahasan hasil evaluasi APBD dari Kementerian Dalam Negeri bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI seakan formalitas saja.

"Kita kan melihat apa yang dikirim Kemendagri. Kita kan menghargai Kemendagri-nya. Kemendagri itu menyurati kita (Pemprov DKI dan DPRD). Kewajiban kita untuk menindaklanjuti (dengan melakukan pembahasan bersama)," ujar Prabowo kepada Kompas.com, Selasa (16/3/2015).

Prabowo mengatakan, DPRD DKI akan memastikan terlebih dahulu isi APBD yang akan dibahas Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI hari ini. Jika isi APBD yang akan dibahas adalah sama dengan APBD hasil pembahasan dengan DPRD, DPRD DKI tidak akan meneruskan pembahasan itu.

"Tapi, hasilnya sih enggak akan sama. Kalau enggak sama, sudah bisa ditarik kesimpulan dong akhirnya kaya apa? Berarti kita akan tolak," ujar Prabowo.

Prabowo meyakini bahwa Pemprov DKI tidak akan mengakomodasi usulan DPRD DKI dalam hasil penyempurnaan APBD ini. Hal ini, kata Prabowo, didasari oleh pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Oleh karena itu, kata Prabowo, DPRD DKI tidak akan mencoba mengusulkan sesuatu.

"Kan sudah jelas kalau Ahok tidak mau mengakomodasi DPRD. Artinya kita juga close. Tadi kita sepakati tidak akan usulkan apa-apa," ujar Prabowo.

"Artinya, kita kan menghargai keputusan Kemendagri untuk membahas. Kita akan lihat kira-kira sama enggak yang dikirim ke Kemendagri dengan apa yang kita bahas. Kalau tidak sesuai, ya kita akan katakan itu tidak sesuai," tambah Prabowo.

Hal ini berlawanan dengan ucapan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Prasetio memastikan bahwa penyempurnaan APBD oleh Pemerintah Provinsi DKI dengan DPRD DKI tidak akan berakhir deadlock sehingga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak perlu mengeluarkan pergub untuk menggunakan APBD tahun sebelumnya. "Tidak akan keluar pergub, saya usahakan keluar perda," ujar Prasetio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com