Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kodam Jaya Sebut Tuduhan soal Mafia Tanah Menyudutkan

Kompas.com - 17/03/2015, 19:11 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Hukum Kodam Jaya Kolonel Chk I Nyoman Supartha menanggapi tuduhan yang dilontarkan oleh Hosiana, putri dari Christina Gurning.

Putri mendiang Kolonel Purnawirawan TM Gurning itu menduga ada mafia tanah yang bermain di belakang Kodam Jaya dalam upaya pengosongan paksa rumah mereka di Jalan Dr Kusumaatmaja Menteng Jakarta Pusat. Nyoman menilai tuduhan itu menyudutkan Kodam Jaya. 

"Tuduhan adanya mafia tanah itu tidak benar. Itu menyudutkan Kodam Jaya," kata Nyoman Selasa (17/3/2015). [Baca: Putri Purnawirawan TNI Menduga Ada Mafia Tanah di Belakang Kodam Jaya]

Soal masalah uang sebesar Rp 2 miliar yang pernah ditawarkan Kodam Jaya kepada Hosiana, Nyoman mengaku tidak mengetahuinya.

"Itu tahun 2010, saya dilantik pada tahun 2012, nanti saya cari arsipnya dan klarifikasi lagi," katanya.

Menurut Nyoman, rumah tersebut akan dikembalikan kepada Kodam Jaya, sebab pada awalnya rumah itu merupakan milik Kodam Jaya yang digunakan sebagai akomodasi militer.

Sedangkan Kolonel TM Gurning menempati rumah itu atas Surat Izin Penempatan (SIP) dari Pangkostrad. [Baca: Penjelasan Kodam Jaya soal Penggusuran Rumah Purnawirawan di Menteng]

"Kolonel TM Gurning menempati rumah tersebut atas SIP dari Pangkostrad. Kebijakan penempatan itu yang mengeluarkan SIP," ujar dia.

Sebelumnya Hosiana Gurning mengatakan oknum Kodam Jaya ditunggangi oleh mafia tanah yang mengincar lahan di Jalan Sukumaatmaja. Hosiana mengaku juga pernah ditawari uang sebesar Rp 2 miliar yang diduga berasal dari Cukong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com