Putri mendiang Kolonel Purnawirawan TM Gurning itu menduga ada mafia tanah yang bermain di belakang Kodam Jaya dalam upaya pengosongan paksa rumah mereka di Jalan Dr Kusumaatmaja Menteng Jakarta Pusat. Nyoman menilai tuduhan itu menyudutkan Kodam Jaya.
"Tuduhan adanya mafia tanah itu tidak benar. Itu menyudutkan Kodam Jaya," kata Nyoman Selasa (17/3/2015). [Baca: Putri Purnawirawan TNI Menduga Ada Mafia Tanah di Belakang Kodam Jaya]
Soal masalah uang sebesar Rp 2 miliar yang pernah ditawarkan Kodam Jaya kepada Hosiana, Nyoman mengaku tidak mengetahuinya.
"Itu tahun 2010, saya dilantik pada tahun 2012, nanti saya cari arsipnya dan klarifikasi lagi," katanya.
Menurut Nyoman, rumah tersebut akan dikembalikan kepada Kodam Jaya, sebab pada awalnya rumah itu merupakan milik Kodam Jaya yang digunakan sebagai akomodasi militer.
Sedangkan Kolonel TM Gurning menempati rumah itu atas Surat Izin Penempatan (SIP) dari Pangkostrad. [Baca: Penjelasan Kodam Jaya soal Penggusuran Rumah Purnawirawan di Menteng]
"Kolonel TM Gurning menempati rumah tersebut atas SIP dari Pangkostrad. Kebijakan penempatan itu yang mengeluarkan SIP," ujar dia.
Sebelumnya Hosiana Gurning mengatakan oknum Kodam Jaya ditunggangi oleh mafia tanah yang mengincar lahan di Jalan Sukumaatmaja. Hosiana mengaku juga pernah ditawari uang sebesar Rp 2 miliar yang diduga berasal dari Cukong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.