Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Ganti Hitungan Tarif, Ini Perubahannya

Kompas.com - 25/03/2015, 12:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengubah perhitungan tarif kereta rel listrik (KRL) dari berdasarkan stasiun yang dilewati menjadi kilometer yang ditempuh mulai 1 April 2015 mendatang. Namun, dengan perubahan tersebut banyak relasi perjalanan yang tidak naik tarif, tetapi malah turun.

Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhil mengatakan, dengan sistem baru tersebut, memang ada perubahan tarif untuk beberapa relasi perjalanan KRL. Di antara perubahan tarif tersebut, ada relasi yang mengalami penurunan, kenaikan, dan tetap.

"Tarif yang turun itu ada di relasi Jakarta Kota-Bekasi, dari Rp 3.500 menjadi Rp 3.000, begitu pula sebaliknya," kata Fadhil dalam jumpa pers, Rabu (25/3/2015) di Jakarta.

Penurunan tarif juga terjadi pada relasi perjalanan Cilebut-Tanah Abang. Dari semula Rp 4.500 menjadi Rp 4.000, relasi Duri-Tangerang dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.000. Sedangkan yang naik adalah relasi Bogor-Tanah Abang, yang semula Rp 4.500 menjadi Rp 5.000.

Sementara itu, tarif yang tidak berubah yaitu relasi Bogor-Jakarta Kota yakni tetap Rp 5.000 dan relasi Tanah Abang-Sudimara tarif tetap yakni Rp 2.000. Fadhil menjelaskan, perubahan tarif tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2015 tentang penyesuaian tarif KRL berdasarkan jarak.

Sebelumnya, lanjut Fadhil, tarif KRL untuk lima stasiun pertama adalah Rp 5.000. Untuk setiap tiga stasiun berikutnya adalah Rp 500. Namun, karena masih ada subsidi dari pemerintah, yang biasa disebut public service obligation (PSO), maka tarif yang harus dibayar penumpang adalah Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama, dan Rp 500 untuk tiga stasiun berikutnya.

Sedangkan, tarif baru dibuat berdasarkan jarak, yaitu Rp 2.000 untuk satu hingga 25 kilometer pertama. Untuk setiap 10 km berikutnya akan dikenakan tarif Rp 1.000.

"Ini karena PT KAI berencana menambah stasiun di antara stasiun yang jaraknya jauh. Jadi dengan perhitungan tarif baru, penambahan stasiun ini tidak akan berpengaruh ke tarif," tutur Fadhil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com