Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan Jadwal Commuter Line dan Ancaman Kemacetan

Kompas.com - 27/03/2015, 18:23 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Jabodetabek menambah perjalanan kereta rel listrik (KRL) commuter line mulai 1 April mendatang. Hal ini menyusul meningkatnya pengguna KRL.

Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhil mengatakan, dengan penambahan itu, akan ada 872 perjalanan KRL per hari atau 115 perjalanan lebih banyak dari sebelumnya.

"Perjalanan akan ditambah untuk hampir semua relasi. Penambahan juga akan dilakukan pada jam-jam sibuk," kata Fadhil, Rabu (25/3/2015) di Jakarta.

Penambahan perjalanan misalnya untuk lintas Bogor yang sebelumnya terdapat 357 perjalanan setiap hari, menjadi 391 perjalanan atau mengalami penambahan 34 perjalanan.

Sementara lintas Bekasi dari 126 perjalanan menjadi 153 perjalanan. Lintas Serpong, Parung Panjang, dan Maja dari 118 menjadi 148 perjalanan. Dan lintas Tangerang dari 74 menjadi 88 perjalanan.

Dengan penambahan tersebut, PT KCJ berharap untuk mengakomodasi lebih banyak penumpang. Bahkan, pada penghujung tahun, PT KCJ menargetkan jumlah penumpang KRL mencapai 800.000 orang.

Namun, di sisi lain, peningkatan jadwal perjalanan kereta api juga berdampak pada meningkatnya kemacetan di sekitar perlintasan, terutama perlintasan yang sebidang.

Apalagi penambahan perjalanan juga diberlakukan pada jam-jam sibuk. Antrean panjang kendaraan menuju perlintasan pun tak dapat dihindari.

Bahkan, antrean diprediksi akan mengekor hingga beberapa kilometer karena belum sempat kendaraan melewati perlintasan, palang pintu kereta sudah tertutup lagi. Fadhil mengakui hal ini.

Tetapi, ia mengatakan, tidak banyak pilihan bagi PT KCJ untuk memberikan solusi terkait kemacetan yang terjadi di sekitar perlintasan kereta.

"Kami selalu berkoordinasi dengan pemda untuk menghilangkan perlintasan sebidang secara bertahap, karena memang idealnya perlintasan dibuat tidak sebidang. Namun kewenangannya di pemda, kami agak susah mengurus itu," ujar Fadhil.

Pengamat Transportasi dari Univeristas Indonesia Alvinsyah menilai, penambahan jadwal perjalanan kereta api merupakan keharusan apabila melihat dari segi pemanfaatan transportasi umum. Namun, penambahan tersebut berdampak buruk bagi pengguna jalan.

"Jadi mau tidak mau memang harus dibuat tidak sebidang, pilihan yang paling realitis adalah membangun flyover atau underpass di perlintasan kereta," kata Alvinsyah.

Ia mencontohkan, relasi Manggarai-Jakarta Kota dibuat menjadi jalan layang sehingga tidak mengganggu lalu lintas di sekitarnya. Namun pembangunan jalan layang untuk rel kereta bukanlah hal sederhana, sehingga pembangunan flyover dan underpass paling memungkinkan.

Alvin mengatakan, perlintasan yang belum dibuat tidak sebidang berpotensi menimbulkan kemacetan. "Kalau sekarang palang pintu perlintasan mungkin rata-rata menutup setiap 10 menit, tetapi kalau ada penambahan perjalanan mungkin jadi setiap 5, bahkan 3 menit tertutup," tutur Alvin.

Belum lagi, lanjut dia, palang pintu tidak bisa langsung menutup ketika kereta akan lewat. Jadi rata-rata pintu tertutup dua menit sebelum kereta lewat. Selama jangka waktu itu, bila volume kendaraan cukup besar maka timbul lah antrean panjang.

Fadhil mengatakan, headway (jarak antarperjalanan) KRL saat ini masih beragam. Headway untuk lintas Bogor sudah mencapai lima menit, tetapi untuk lintas Bekasi masih 12 menit.

"Targetnya nanti akan dibuat lima menit untuk semua relasi, khususnya pada jam-jam sibuk," kata dia.

Menurut Alvin, meskipun menimbulkan kemacetan, namun hal ini perlu menjadi momentum. Artinya, penambahan perjalanan kereta ini penting supaya membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi umum.

"Biarlah pemerintah berdarah-darah ini membangun perlintasan kereta yang tidak sebidang. Namun inilah yang dibutuhkan supaya sama-sama nyaman ke depannya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com