Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Anak Tewas di Dalam Mobil Rongsokan, DKI Buat Taman di Bawah Rel Layang

Kompas.com - 30/03/2015, 09:19 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membuat RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) di bawah jalan layang kereta api dari Stasiun Mangga Besar sampai Stasiun Sawah Besar. Tempat yang sebelumnya berjejer kios-kios suku cadang itu akan disulap menjadi sebuah taman yang memiliki panjang 1,2 kilometer.

"Jadi taman itu kira-kira sekitar dua hektare, cukup luas karena bentuknya memanjang. Konsepnya memanjang dari Mangga Dua sampai Manggarai nanti," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar, Senin (30/3/2015).

Nandar menambahkan, bentuk dan konsep taman itu akan menyesuaikan dengan konsep ruang terbuka ramah anak. Akan ada aspek-aspek yang disesuaikan dengan karakter masyarakat sekitar. Misalnya, ada PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), jadi ada bagian dari taman tersebut yang berhiaskan gambar-gambar lucu untuk anak-anak.

Pembangunan taman ramah anak ini sebelumnya sudah mulai dilaksanakan, tepatnya di enam tempat, yaitu Cideng (Jakarta Pusat), Cililitan (Jakarta Timur), Pulau Untung Jawa (Kepulauan Seribu), Gandaria Selatan (Jakarta Selatan), Kembangan Utara (Jakarta Barat), dan di Sungai Bambu (Jakarta Utara). Diperkirakan seluruh taman percontohan tersebut akan selesai pada April mendatang.

Taman ramah anak yang juga menjadi ruang untuk anak bermain dinilai sangat mendesak. Terlebih setelah ada tiga bocah yang terjebak di dalam mobil rongsokan dan meninggal akibat kehabisan oksigen, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (27/3/2015). Ketiga korban, Hn (4), RS (5), dan Ha (5), terbiasa bermain di dalam mobil rongsokan itu, namun pintunya selalu bisa terbuka. (Baca: Tiga Bocah Terjebak di Mobil Rongsokan dan Kehabisan Oksigen)

Naas pada hari Jumat itu, mereka terjebak di dalam mobil dan tidak bisa berbuat apa-apa hingga meninggal dunia. Kebiasaan tiga bocah bermain di dalam mobil rongsokan diduga karena tidak ada tempat bermain di sekitar rumah mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Pelaku Disebut Hidup di Jalan sebagai Pengamen

Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Pelaku Disebut Hidup di Jalan sebagai Pengamen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemilik 'Wedding Organizer' yang Diduga Tipu Calon Pengantin di Bogor

Polisi Tangkap Pemilik "Wedding Organizer" yang Diduga Tipu Calon Pengantin di Bogor

Megapolitan
Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com