Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Berdoa Jakarta Terus Diguyur Hujan Deras, biar...

Kompas.com - 10/04/2015, 08:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta mengaku tidak ingin lagi mendengar ada genangan di wilayah Ibu Kota. Sehingga, ia mendorong lurah dan camat untuk bergerak mengatasi munculnya genangan.

"Makanya saya berdoa biar Jakarta dikasih hujan terus, saya berdoa Jakarta diguyur hujan besar. Biar makin kelihatan mana wilayah yang rapi dan mana saluran yang terhambat. Saya juga mau membuktikan kepada warga Jakarta kalau kami semua sekarang sudah bekerja lebih baik," kata Basuki.

Hal ini disampaikannya saat memberi pengarahan kepada camat dan kepala satuan pelaksana (kasatlak) pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), di Balai Kota, Kamis (9/4/2015). 

Basuki juga mendorong Wali Kota untuk mengerahkan lurah dan camatnya sigap mengatasi genangan di wilayahnya. Sementara, lurah dan camat bisa mengerahkan warga untuk bersama-sama membersihkan sampah dari saluran air.

Di tiap kelurahan, kata dia, sudah ditempatkan beberapa pekerja harian lepas (PHL) untuk membersihkan saluran air. Sehingga, genangan tidak lagi muncul ketika hujan turun. Suku Dinas Tata Air juga harus bekerja ekstra agar genangan tidak muncul dan banjir tidak merendam rumah warga.

"Kalau suku dinas enggak mau kerja, kepala dinas atau camat usulkan saja ke Sekda untuk distafkan. Saya enggak mau lagi dengar ada genangan apalagi dengar ada rumah mau roboh karena banjir," kata Basuki. 

Dia juga meminta lurah dan camat untuk bertindak seperti layaknya konglomerat. Mereka harus cermat mengetahui lahan atau tanah kosong mana saja yang akan dijual. Tanah itu kemudian ditawarkan untuk dibeli sesuai harga pasaran atau nilai jual objek pajak (NJOP). Nantinya, kecamatan akan mengusulkan pembelian tanah di RAPBD untuk digunakan jadi pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) atau rusun. 

Dengan kata lain, tegas Basuki, pelayanan terhadap warga Jakarta adalah nomor satu. Basuki tidak menggubris bila dirinya dibenci banyak orang, termasuk anak buahnya. "Ingat sumpah jabatan bapak ibu sebagai PNS," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com