Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Pembangunan Rusun, Ini Permintaan Ahok pada Jokowi

Kompas.com - 09/04/2015, 19:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku masih kesulitan merelokasi warga yang berada di bantaran sungai maupun saluran air lainnya. Sebab, DKI juga belum optimal menyediakan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Sementara di sisi lain, normalisasi sungai mendesak karena banjir terus menghantui warga Jakarta. 

Sebagai antisipasinya, Basuki pun meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo agar pembangunan rusunawa bisa dimasukkan dalam e-katalog oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP).

Sehingga, kata dia, Pemprov DKI Jakarta bisa dengan mudah membeli rusunawa. "Saya sudah lapor Pak Presiden kemarin, saya harap LKPP juga bisa lebih fleksibel. Misalnya kan kami (Indonesia) punya BUMN begitu banyak seperti Wijaya Karya, Adhi Karya segala macam, kenapa sih tidak dibuat e-katalog. Misalnya rusun di atas 18 lantai ukuran 30 meter harganya berapa per unit misalnya Rp 200 juta," kata Basuki, di restoran kawasan Jakarta Barat, Kamis (9/4/2015). 

Dengan demikian, lanjut dia, Pemprov DKI tak perlu menunggu lama proses lelang tender yang bertele-tele. Menurut dia, proses lelang tender pembangunan rusun membuang-buang waktu.

Jika pembangunan rusunawa telah masuk e-katalog, maka BUMN bisa membuat stok rusunawa.

Hal ini juga bisa membuat stimulus ekonomi dalam pembangunan properti. Pembangunan rusun dengan cepat oleh BUMN ini pula yang membuat Basuki yakin target 60 ribu unit rusun tiap tahunnya bisa tercapai.

"Jadi semua BUMN akan membangun dulu rusun berapa tingkat versi (permintaan) DKI dan kami bisa langsung bayar. Sekarang kalau tender ada masa sanggah 45 hari capek kita. Nah kalau sudah kayak gitu, saya yakin bisa 60 ribu unit rusun tiap tahun," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com