Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Kegiatan Politik Saat "Car Free Day" di Bundaran HI

Kompas.com - 26/04/2015, 10:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih ada kegiatan politik saat pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day di Bundaran Hotel Indonesia. Padahal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah membuat larangan pelaksanaan kegiatan semacam itu ketika car free day.

Salah satu kegiatan politik yang ada saat car free day hari ini adalah aksi tolak hukuman mati oleh Jaringan Buruh Migran Indonesia pada Minggu, (26/4/2015).

Koordinator aksi tersebut, Sringatin, mengaku belum mengetahui pelarangan tersebut.

"Lagipula ini kan bukan aksi. Harus diperjelas lagi aksi seperti apa. Sebenarnya orang itu harus bebas melakukan apapun," ujar Sringatin di Bundaran HI, Thamrin, Jakarta Pusat. [Baca: Perhatian-perhatian! Ada "Aturan Main" Baru untuk CFD Jakarta]

Sringatin dan kawan-kawannya menggelar poster-poster di sekitar air mancur Bundaran HI. Poster-poster tersebut bertuliskan "Hidup Adalah Hak Asasi. Tolak Hukuman Mati. Save Mary Jane. Lindungi Buruh Migran" dan "Save Migran Worker from Death Row".

Aksi yang dilakukan Sringatin memang menitikberatkan kepada Mary Jane, warga asal Filipina yang divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman, DIY, pada 2010.

Dia menilai pelarangan aksi merupakan tindakan yang membatasi kebebasan berpendapat masyarakat.

Padahal, hal tersebut merupakan hak bagi tiap warga. Sringatin juga mengatakan Pemprov DKI harus menjelaskan kepada masyarakat alasan pelarangan tersebut.

Menurut Sringatin, aksi seperti ini merupakan salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat. "Kalau hanya untuk olahraga, pemerintah harus jelaskan kenapa?" ujarnya. [Baca: Ahok Setuju Pelarangan Kegiatan Politik di "Car Free Day"]

Para polisi yang menjaga kawasan car free day tidak tinggal diam dengan adanya aksi politik tersebut. Seorang polisi mengimbau kegiatan Sringatin dan meminta untuk menyudahi aksi.

Tidak lama kemudian, Sringatin dan teman-temannya tidak terlihat lagi di sekitar Bundaran HI. Selain aksi Sringatin, kegiatan politik lain juga terlihat di car free day.

Sejumlah mahasiswa berorasi dan membawa spanduk besar. Mereka berjalan mengelilingi Bundaran HI. Mereka menyanyikan yel-yel reformasi.

Mereka melakukan pengumpulan tanda tangan untuk mendukung keberlangsungan reformasi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com