Dengan seksama, ia memperhatikan ruangan-ruangan yang digeledah dari balik garis polisi. Saat ditanyakan tanggapannya mengenai penggeledahan tersebut, Syarief menyatakan mendukung.
Sekretaris Komisi A itu menilai penggeledahan akan membuat kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) bisa menemukan titik terang. "Ya enggak apa-apalah, digeledah aja. Saya dukung supaya bisa cepat selesai," ujar dia.
Keberadaan Syarief di lokasi penggeledahan tidak berlangsung lama, yakni hanya sekitar lima menit. Setelah itu, ia langsung pergi meninggalkan lokasi yang berada di lantai satu itu.
Seperti diberitakan, penyidik dari Bareskrim Polri menggeledah sejumlah ruangan di Gedung DPRD DKI Jakarta. Penggeledahan tersebut terkait pengusutan perkara dugaan tindak pidana korupsi melalui pengadaan UPS. [Baca: Penyidikan Korupsi UPS, Polisi Geledah Kantor DPRD DKI Jakarta]
Salah satu ruangan yang tampak digeledah adalah ruang kerja Wakil Ketua DPRD Abraham "Lulung" Lunggana yang berada di lantai sembilan. [Baca: Polisi Geledah Ruang Kerja Lulung]
Pantauan Kompas.com, ruang kerja Lulung mulai digeledah sekitar pukul 15.30. Selain di ruang kerja Lulung, penggeledahan juga dilakukan di kesekretariat Komisi E yang berada di lantai satu.
Penyidik bahkan juga memasang garis polisi di sekretariat komisi yang menangani urusan kesehatan, pendidikan, dan sosial (bidang kesejahteraan rakyat) itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.