Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Sri Wahyuni Divonis Hukuman 17 Tahun Penjara

Kompas.com - 04/05/2015, 15:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Pengadilan Negeri (PN) Tangerang menjatuhkan vonis 17 tahun penjara kepada Jean Alter Huliselan atau JAH (31) selama 17 tahun penjara. Jean merupakan pembunuh Sri Wahyuni (42), ibu dua anak yang ditemukan meninggal di dalam sebuah mobil di kawasan parkir Bandara Soekarno-Hatta, tahun lalu.

"Mengadili dan memberikan putusan 17 tahun penjara karena terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan dan diikuti oleh tindak pidana lain," ujar Ketua Majelis Hakim Abner Situmorang, Senin (4/5/2015).

Jean dinyatakan terbukti melakukan pembunuhan, penganiayaan, dan pencurian dengan kekerasan, seperti dalam dakwaan jaksa penuntut umum.

Adapun tuntutan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum awalnya adalah hukuman 20 tahun penjara. Vonis yang dijatuhkan majelis hakim sendiri lebih rendah dari yang diajukan oleh jaksa penuntut umum.

Menurut Abner, hal yang memberatkan terdakwa yaitu telah membunuh Sri yang menyebabkan anak-anaknya kehilangan ibu. Sementara hal yang meringankan Jean adalah pengakuan Jean bahwa dia membunuh Sri dan bisa bekerja sama selama proses persidangan.

Sidang yang dimulai sejak pukul 14.00 WIB ini berlangsung lebih kurang 30 menit. Jean terlihat mengenakan kemeja putih dengan rompi tahanan Kejaksaan Negeri Tigaraksa berwarna merah.

Sebelumnya diberitakan, Jean mengaku membunuh Sri karena kesal telah dituduh berselingkuh. Mereka sempat bertengkar setelah bersama-sama dari sebuah tempat hiburan malam di bilangan Jakarta Barat.

Kemudian, Jean membunuh Sri di dalam mobil Honda Freed B 136 SRI milik Sri. Setelah membunuh Sri, Jean sempat membawa mobil itu berkeliling ke beberapa tempat hingga masuk ke area parkir Bandara Soekarno-Hatta. Mayat Sri ditutupi selembar kain dan mobil tersebut ditinggalkan, sedangkan Jean pergi ke luar kota hingga ditangkap oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com