Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Bingung Saat Ditanyai Tugas sebagai Tim Pengendali Teknis

Kompas.com - 11/05/2015, 22:28 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Raut wajah Sertinsi, Ervin Bin Abdulrahman, Sri Rahayu, dan Merry Erna berkerut saat ditanyai mengenai deskripsi tugas yang mereka kerjakan saat menjadi tim pendamping pendamping pengendali teknis (Dalnis) pengadaan armada transjakarta periode 2012-2013.

Mereka diam selama beberapa detik untuk mencoba menjelaskan detail pekerjaan kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, Senin (11/5/2015) malam.

"Sejujurnya saya tidak tahu yang mulia. Saya tidak pernah tahu spesifik tugas yang diperintahkan pada saya karena tidak ada rapat-rapat untuk kegiatan tim pendamping," ungkap Sri Rahayu dalam persidangan kasus korupsi pengadaan transjakarta periode 2012-2013 dengan terdakwa Udar Pristono, Senin (11/5/2015) malam. 

Sementara itu, Sertinsi mengaku menerima laporan fiktif pertanggungjawaban kegiatan tim pendamping dalnis pada hakim Artha Theresia yang memimpin persidangan itu. Sertinsi yang juga merupakan anggota bendahara Dishub DKI tahun 2012 mengatakan bahwa ia juga tidak pernah hadir pada kegiatan-kegiatan itu karena realisasi kegiatannya tidak pernah ada.

"Laporan SPJ (surat pertanggungjawaban) pendamping dalnis ada, tapi sebenarnya saya tidak pernah hadir karena memang tidak pernah ada rapat," sebut Sertinsi di dalam lanjutan persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan armada transjakarta periode 2012-2013 yang menyeret nama Udar Pristono sebagai terdakwa.

Udar yang hadir di persidangan itu membantah kesaksian yang diberikan oleh tim pendamping dalnis yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (jpu). Udar berpendapat bahwa selama program pengadaan itu berjalan, banyak pekerjaan yang melibatkan tim pendamping dalnis.

"Saya kurang sepakat disebut tidak bekerja, tugas tim ini kan memang untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus yang tidak selalu ditulis detailnya dalam notulensi saat rapat," sanggah Udar di depan majelis hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Megapolitan
3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Megapolitan
Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Megapolitan
Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat : Ahok Digunakan PDI-P Buat Pusat Pemberitaan

Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat : Ahok Digunakan PDI-P Buat Pusat Pemberitaan

Megapolitan
Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Megapolitan
Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Megapolitan
Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus 'Vina Cirebon', Janji Dampingi Keluarga Korban

Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus "Vina Cirebon", Janji Dampingi Keluarga Korban

Megapolitan
SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com