Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Galian Celakakan Pengguna Jalan, Kontraktor Akan Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 21/05/2015, 09:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengimbau warga untuk tidak ragu menyampaikan keluhan terhadap galian yang menyusahkan para pengguna jalan. Sebab, Pemerintah Provinsi DKI akan siap untuk menindaklanjutinya.

Yusmada menegaskan tidak akan ragu melanjutkan laporan masyarakat itu ke kepolisian. Hal itu akan dilakukan terhadap kontraktor dan pemilik yang proyek galiannya mencelakakan pengguna jalan.

"Kemarin saya bilang, kalau ada apa-apa, celaka atau gimana, kita laporin aja ke polisi-lah. Kerusakan kecelakaan akibat dari itu harus tanggung jawab," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/5/2015).

Menurut Yusmada, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sudah jengah dengan banyaknya kontraktor proyek galian yang tidak tanggung jawab terhadap proyek yang mereka kerjakan. Misalnya, saat memperbaiki jalan yang dibongkar, banyak yang kondisinya tidak sebaik seperti semula. Untuk kemungkinan yang kedua, Yusmada menduga bahwa hal itu disebabkan kontraktor yang tidak menjalankan perbaikan sesuai prosedur.

"Kalau dia bongkar jalannya itu, harusnya tanahnya jangan dicemplungin lagi. Harusnya pakai batu-batu. Kalau seperti semula lagi, enggak mungkin. Akan tetapi, paling tidak, harus mendekati. Paling tidak, galian pakai material-material khusus, seperti pasir, cor, makadam supaya cepat padat. Jadi, cepat padat, tidak turun lagi," kata Yusmada.

Beberapa hari lalu, Gubernur merasa kesal dengan Palyja yang kerap tidak bertanggung jawab seusai membongkar galian. Ia kesal karena banyak galian pipa yang tidak ditutup sempurna. Pekerjaan galian itu, lanjut dia, menyebabkan kemacetan di Jakarta semakin parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Megapolitan
Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Megapolitan
Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Megapolitan
Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Megapolitan
Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Megapolitan
Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Megapolitan
Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat 'Video Call' Keluarga Jadi Pertanyaan

Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat "Video Call" Keluarga Jadi Pertanyaan

Megapolitan
Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com