Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Penipuan Transfer Uang dengan Cermati Ciri Modus Ini

Kompas.com - 23/05/2015, 19:22 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Modus penipuan terus diperbaharui dan dibuat semakin meyakinkan. Hal itu membuat masyarakat harus semakin cermat mengidentifikasi cara-cara penipuan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan, salah satu ciri penipuan adalah adanya perintah pelaku kepada korbannya untuk mengeluarkan sejumlah uang.

"Pelaku meminta korban untuk mentransfer sejumlah dana. Bilangnya untuk biaya ini, biaya itu, macam-macam alasannya," kata mantan Kapolres Metro Jakarta Utara ini kepada Kompas.com, Sabtu (23/5/2015).

Misalnya pada penipuan bermodus menang undian. Pelaku penipuan biasanya meminta calon korban untuk membuka tautan situs yang menginstruksikannya mentransferkan uang.

Itulah sebabnya, dalam program-program undian yang asli, selalu ada peringatan panitia tidak pernah memungut biaya apapun kepada pemenang. Kecuali, pajak undian yang biasanya langsung dipotong dari hadiah. [Baca: Modus Penipuan dengan Cek Bernilai Fantastis]

Atau, pada penipuan bermodus penemuan cek bernilai fantantis dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), pelaku juga bisa meminta korban untuk mentransfer.

Iqbal menjelaskan, cek dan SIUP itu seakan-akan meyakinkan calon korban bahwa itu adalah dokumen pelaku yang tercecer.

"Sehingga, pelaku bisa saja meminta korban untuk mentransfer sebagian uang dalam cek itu, bisa Rp 1 juta atau lebih. Kemudian mungkin sebagai imbalannya, cek bisa dicairkan, padahal itu cek palsu," tutur Iqbal.

Belum lama ini, di media sosial beredar sebuah penipuan bermodus penemuan cek dan SIUP. Dalam SIUP juga tercantum nomor telepon orang yang dikesankan sebagai pemilik cek.

Orang yang tertipu akan menghubungi nomor itu, selanjutnya pelaku akan meminta korban mengembalikan dokumen itu. Dari situ, pelaku bisa meminta korban mentransferkan dana dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com