Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut TM Pernah Minta Pekerjaan dari Mucikari RA

Kompas.com - 28/05/2015, 13:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik telah memanggil seorang saksi ‎tambahan, TM, untuk kasus PSK artis yang melibatkan mucikari RA (32), di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (26/5/2015).

TM disebut-sebut merupakan artis yang juga menjadi PSK, sama seperti AA (22), artis yang ditangkap bersama RA di salah satu hotel bintang lima di kawasan Jakarta Selatan.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan AKBP Surawan ‎mengatakan bahwa tarif menggunakan jasa TM adalah puluhan juta. Masuk dalam range tarif PSK yang dipasarkan RA berkisar antara Rp 80 juta sampai Rp 200 juta.

"Ya, seperti yang rekan-rekan tahulah. Ya, sekitar Rp 80 juta, sekitar itu," kata Surawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (28/5/2015).

Menurut keterangan RA, kata dia, TM memang pernah meminta pekerjaan kepada tersangka sehingga pihak kepolisian memanggil TM menjadi saksi atas kasus mucikari RA ini. Namun, dia tidak mau menyebutkan pekerjaan TM.

"Jadi untuk kelanjutan kasus RA yang kemarin itu kita sudah memanggil dan memeriksa saksi lainnya dengan inisial TM. Untuk melengkapi berkas penyidikan sudah dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

Dia menjelaskan, pemeriksaan saksi TM hanya seputar tentang sepak terjang RA. Sebab, TM sudah lama mengenal sosok pria yang dahulu sempat bekerja sebagai make up artis itu.

"Perkenalan itu kita belum bisa secara pasti kita dalami pemeriksaannya ya," ucapnya.

Gambaran terkait kasus prostitusi kelas jetset itu, kata dia, pihak kepolisian sudah mengetahuinya, apalagi sudah mendapatkan bantuan alat canggih dari Bareskrim Polri.

"Ya, gambaran memang ada, hasil pemeriksaan dari telepon seluler dimiliki oleh RA kemarin. Namun, kita lihat dulu keterangan dari RA sendiri apa nanti keterangan RA nanti mengarah saksi lain atau tidak untuk keperluan penyidikan dipanggil," ujarnya.‎ (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com