Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Berkurangnya Penumpang Bus Transjakarta

Kompas.com - 09/06/2015, 08:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Transjakarta mengakui, pada kuartal pertama 2015, terjadi penurunan jumlah penumpang dibanding periode yang sama tahun lalu. Mereka menyebut penurunan penumpang terjadi akibat beberapa hal.

Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengatakan, proyek perbaikan jalan yang bersinggungan dengan rute layanan transjakarta, terutama di Koridor I dan IX, berpengaruh pada penurunan jumlah penumpang. Koridor I dan IX secara total mewakili sekitar 30-35 penumpang transjakarta.

"Tahun ini, beberapa koridor utama kami yang paling banyak penumpangnya mengalami perbaikan dan perombakan jalan yang berpengaruh pada kemacetan di busway. Hal ini menyebabkan sebagian pengguna kami kembali menggunakan sepeda motor (yang tidak jarang juga masuk jalur transjakarat)," kata Kosasih melalui keterangan tertulis, Selasa (9/6/2015).

Untuk mengatasi masalah tersebut, Kosasih mengaku telah berkoordinasi ketat dengan Dinas Bina Marga dan Polda Metro Jaya agar dapat tercapai sterilisasi jalur yang lebih baik.

Penyebab kedua ialah berkurangnya bus yang dioperasikan. Menurut dia, pengurangan dilakukan terhadap sebagian bus yang dinilai sudah tua dan kondisinya kurang layak jalan. Hal itu dilakukan untuk memperketat operasional terkait keamanan penumpang.

"Meskipun sangat dilematis karena setiap bus yang kami larang operasi berarti ada penumpang yang lebih lambat terlayani, sedangkan di sisi lain pengadaan bus baru memakan waktu lama," ujar dia.

Untuk mengatasi hal ini, Kosasih mengatakan telah melakukan beberapa percepatan pengadaan. Ia yakin, pada kuartal kedua hingga akhir 2015 ini, PT Transjakarta dapat menambah 500-1.000 unit bus dari berbagai tipe dan ukuran.

"Kami telah melakukan beberapa upaya kreatif percepatan pengadaan tanpa melanggar peraturan," ujar Kosasih.

Mengenai jumlah penumpang pada kuartal pertama tahun 2015, Kosasih menyebut, mereka dapat mengangkut penumpang sekitar 325.000-350.000 penumpang setiap harinya. Ia menyebut jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari jumlah penumpang pada Desember 2014 saat operasional layanan bus transjakarta belum dipegang oleh PT Transjakarta.

"Rata-rata penumpang yang kami angkut per hari hampir tidak berbeda dengan status per 31 Desember 2014 saat kami menerima operasional dari UP Transjakarta Busway," kata Kosasih.

Sebelumnya, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menyebutkan, terjadi penurunan penumpang layanan bus transjakarta pada kuartal pertama tahun 2015. Sebab, dalam periode Januari-April, penumpang layanan bus tersebut hanya mencatatkan jumlah sekitar 34.000 orang. Jumlah tersebut menurun dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai sekitar 37.000 orang.

Atas dasar itu, DTKJ berharap agar PT Transjakarta dapat segera melakukan pembenahan. Sebab, bila tidak, bukan tidak mungkin jumlah penumpang layanan transjakarta pada tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu, melanjutkan tren yang terjadi sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com