Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Nonton Konser, Remaja Tewas Ditikam di Punggung

Kompas.com - 11/06/2015, 09:58 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang remaja, FB (15) tewas ditikam sekelompok orang di Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (10/6/5) dini hari. Saat itu, ia hendak pulang ke rumahnya setelah menonton konser di Jakarta Fair Kemayoran (JFK).

"Korban sama teman-temanya pulang nonton konser di PRJ. Setelah itu sudah dekat dengan rumah, mereka dihentikan beberapa orang," kata Kapolsek Johar Baru Komisaris Wiyono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/6/2015).

Merasa tidak mempunyai masalah, FB dan teman-temannya mencoba melintasi sekelompok orang tersebut. Namun, sekelompok orang tersebut malah semakin beringas.

"Korban (FB) dijatuhkan lalu ditusuk di bagian punggung," kata Wiyono.

Melihat temannya terkapar, beberapa teman FB pun langsung menyelamatkan diri sambil meminta pertolongan.

Mengetahui ada aksi penusukan tersebut, anggota Polsek Johar Baru langsung ke lokasi. FB pun langsung dibawa ke RSCM untuk mendapatkan pertolongan. "Saat perjalan ke RSCM, korban meninggal karena kehabisan darah," kata Wiyono.

Wiyono menampik aksi tersebut merupakan tawuran. Ia menyebut pertikaian yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa tersebut merupakan antar kelompok orang tak saling kenal.

"Bukan tawuran ya. Dari informasi mereka tidak saling kenal," kata Wiyono.

Untuk memburu pelaku dan motif penusukan, Wiyono beserta jajarannya terus memeriksa beberapa saksi-saksi. Beberapa diantaranya yakni teman korban saat kejadian berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com