Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaring Pelanggan, Mucikari Ini Pasarkan PSK di Twitter dan Dua "Website"

Kompas.com - 17/06/2015, 13:21 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sistem prostitusi online yang dijalankan oleh mucikari EA terbilang cukup rapi. Ia mengelola dua media sebagai penunjang bisnis tersebut, yakni lewat Twitter dengan akun @jkt7xxxx serta situs internet www.backxxxxx.com dan  www.jakarta.backxxxx.com.

Di dua media tersebut, EA memberikan informasi yang cukup rinci, mulai dari harga sampai sistem dan level PSK tersebut.

"Dalam iklannya, dia menyebutkannya bervariasi. Ada seseorang yang ditawarkan berdasar kelas," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mudjiono di kantornya di Jakarta, Rabu (17/6/2015).

Berikut informasi tarif PSK EA:

Short Time Rate 1 kali main:
- Grade B: Start From Rp 2,5 juta - Rp 3,5 juta (incall/outcall).
- Grade A: Start From Rp 4 juta - Rp 7,5 juta (outcall only).
- Premium Grade A (Model): Start From Rp 8 juta - end (outcall only).
- Regular Grade B: Start From Rp 5 juta - Rp 8,5 juta (incall & outcall only).
- Medium Grade A: Start From Rp 9 juta - Rp 16 juta (outcall only).
- Premim Grade A (Model): Start From Rp 17 Juta - end (outcall only).

Full Day Rate:
- Regular Grade B: Start From Rp 8,5 juta - Rp 12,5 juta (outcall only).
- Medium Grade A : Start From Rp 25 juta - end (outcall only).

Incall dan outcall dibedakan. Incall berarti tempat ditentukan oleh mucikari. Sebaliknya, outcall berarti tempat prostitusi ditentukan oleh pelanggan.

"Tersangka dikenakan pasal berbeda-beda karena unsurnya beda-beda," kata Komisaris Besar Mudjiono.

Atas perbuatan EA, ia disangkakan dengan Pasal 296 KUHP berancaman pidana 1 tahun, Pasal 506 KUHP ancaman pidana 1 tahun, Pasal 4 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman pidana 5 tahun, Pasal 2 juncto Pasal 17 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan ancaman pidana 15 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com