Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPRD: Pemerkosaan di Angkot akibat Kelalaian Dishub

Kompas.com - 22/06/2015, 16:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menilai terjadinya tindak pemerkosaan di dalam angkot di Jalan TB Simatupang pada Sabtu (20/6/2015) tengah malam merupakan dampak dari kelalaian Dinas Perhubungan dan Transportasi dalam menjalankan fungsi pengawasan.

Menurut Sani, sapaan Triwisaksana, beberapa tahun lalu, DPRD telah memberikan rekomendasi agar Dinas Perhubungan dan Transportasi mengawasi ketat angkot, meliputi tidak boleh adanya lagi angkot yang memberdayakan "sopir tembak" dan menggunakan kaca gelap.

"Tapi, dalam peristiwa yang terakhir itu, dua-duanya masih saja terjadi. Jadi, ada indisipliner dari Dinas Perhubungan karena lalai dalam pengawasan terhadap angkot yang beroperasi," kata Sani di Gedung DPRD DKI, Senin (22/6/2015).

Sani menegaskan, kejadian seperti itu tidak boleh terjadi lagi. Karena itu, ia meminta aparat Dishubtrans agar tidak lalai dalam melakukan pengawasan.

Menurut Sani, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar kejadian memilukan itu tak lagi terulang. Langkah pertama yang dinilainya perlu dilakukan adalah dengan mengatur jam operasional angkot.

"Jam operasional dari angkot ada ketentuannya. Enggak bisa sampai malam hari, apalagi pakai sopir tembak," ujar dia.

Sani juga menyatakan angkot yang diberi izin operasional harus bernaung di bawah badan hukum. Badan hukum yang menaungi angkot tersebut juga harus memiliki depo.

"Angkotnya harus diubah dari pendekatan personal kepemilikannya menjadi pendekatan korporat. Perusahaan harus ada badan hukum yang bertanggung jawab terhadap semua operasional angkot ini. Angkot juga perlu ada depo supaya pengawasan itu menjadi lebih efektif," ujar koordinator Komisi B ini.

Sebelumnya, seorang sopir angkot D-01 bernomor polisi B 1403 VTX jurusan Ciputat-Kebayoran memerkosa seorang karyawati di Jalan TB Simatulang, Jumat malam. Pelaku melakukan aksi di dalam angkot setelah membawa korban ke tempat sepi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com