Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangun Tembok di Jalan Umum Disebut Penguasa dan Pengusaha Setempat

Kompas.com - 25/06/2015, 15:36 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com
 — "Maaf, saya tidak bersedia diwawancarai," ujar pemilik toko Sumber Hidup, Yayah, di Jalan Anggrek Pasar Seng, Kamis (25/6/2015). Hanya jawaban itu yang berulang kali dia lontarkan ketika seseorang bertanya mengenai tembok yang dibangun oleh dia dan sang suami.

Yayah yang ditemui di tokonya tidak bersedia menceritakan apa pun mengenai tembok tersebut kepada warga maupun media. Dia memang telah membangun tembok setinggi dua meter sepanjang sekitar 15 meter di Jalan Anggrek, Pasar Seng, Cikarang Kota.

Meski menolak diwawancarai, Kompas.com mendengar cerita dari warga dan pekerja mengenai sosok Yayah. Salah satu pengantar barang dari perusahaan makanan ringan, Haryadi, mengaku telah lama memasok barang dari toko-toko sembako milik Yayah. Dia mengatakan, Yayah memiliki banyak toko yang berada di sekitar jalan tersebut.

Sebelum Jalan Anggrek dibangun tembok seperti saat ini, Yayah sudah terlebih dahulu memperingati Satpol PP.

"Ibu sebelumnya udah kasih peringatan kalau bangunan dia jangan digusur karena itu punya dia dan dia punya sertifikat. Kata ibu, kalau Satpol berani, 'Lihat aja nanti,' gitu katanya," ujar Haryadi.

Haryadi tidak menyangka bahwa Satpol PP benar-benar membongkar bangunan Yayah. Dia juga tidak menyangka bahwa Yayah akhirnya memblokade total jalan tersebut sebagai upayanya melindungi lahan milik dia.

Haryadi mengaku tidak terlalu kaget atas aksi keluarga Yayah tersebut. Sebab, Haryadi mengatakan Yayah dan keluarganya memang keras dan memiliki prinsip.

"Semua di sini juga segan kali sama dia. Siapa yang enggak kenal," ujar Haryadi.

"Ibaratnya mah, yang enggak boleh dilawan itu kan ada tiga, penguasa, pengusaha, sama orang gila. Nah, si ibu nih penguasa sama pengusaha di sini, ditambah dia juga gila, gimana tuh?" ujar Haryadi.

Haryadi mengatakan belum mengetahui kapan tembok tersebut akan dirobohkan. Bahkan, dia mendengar si pembuat tembok tidak akan membongkar tembok tersebut lagi.

"Diginiin aja kayaknya sama ibu. Abis gimana, emang dia yang punya dan sertifikatnya ada," ujar Haryadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com