Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Wali Kota Jakarta Timur Jadi "Preman Baru" di KBT

Kompas.com - 27/06/2015, 02:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti tahun-tahun sebelumnya di bulan Ramadhan pedagang kaki lima (PKL) di Kanal Banjir Timur (KBT) membludak. Menjamurnya para PKL tersebut ditanggapi santai oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Basuki menyatakan, PKL adalah tulang punggung ekonomi kerakyatan. Namun demikian, Basuki berpesan agar jajaran Wali Kota Jakarta Timur menjaga agar keberadaan PKL di sana sampai tidak mengganggu kelancaran di jalan inspeksi waduk.

"PKL selalu berusaha berada di tempat yang ramai dilewati orang. Tapi kalau sampai nutupin jalan boleh enggak? Enggak bisa dong nutupi jalan," kata Basuki, di acara safari Ramadhan, di Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (26/6/2015) malam.

Basuki berharap, para PKL di KBT berjualan dengan tertib. PKL jangan mencari keuntungan sendiri namun mengorbankan pengguna jalan. Ia pun berpesan agar PKL yang berjualan di trotoar, tetap memberikan ruang bagi pejalan kaki. Jangan sampai, pejalan kaki tak dapat menggunakan trotoar.

"Anda jangan untung sendiri. Anda manfaat, orang mudharat, enggak bisa. Kita sama-sama ingin manfatnya dengan meminimalkan mudharatnya," ujar Ahok.

Selain itu, PKL di KBT juga diingatkan untuk menjaga kebersihan. Ahok menyatakan tak segan mengusir PKL yang membuang sampah sembarangan.

"Yang buang sampah sembarang gue usir. Dia habis dagang harus beresin sampah yang enggak mau nurut kita usir. Jadi harus baik-baik, kita harus sama-sama kerja sama," ujar Ahok.

Terakhir, Ahok berharap, PKL di KBT dapat didata oleh pihak Wali Kota Jakarta Timur. PKL di sana juga didaftarkan menjadi nasabah bank DKI. Agar, PKL memberikan retribusi yang tepat yakni kepada pemerintah, bukan dipungut liar oleh oknum ormas.

"Jangan sampai dipalakin preman. Kita urus. Kita jadi kepala preman baru kira-kira gitu. Pak Wali Kota preman Jakarta Timur. Masa kalah sama ormas. Kita juga sama-sama jawara, jadi kita ngurus rakyat banyak, nah kira-kira konsep DKI itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com