Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Jalan-jalan ke Ruang Reaktor Nuklir

Kompas.com - 30/06/2015, 10:12 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) memiliki satu kawasan yang berada di kompleks Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek), Serpong, Tangerang Selatan.

Untuk bisa masuk ke sini, seseorang harus membuat janji terlebih dahulu dengan pihak Batan karena ada beberapa pintu pemeriksaan yang mengharuskan pengunjung membawa tanda bukti sudah ada janji bertemu.

Kompas.com bersama sejumlah pewarta berkesempatan datang ke sana pada Senin (29/6/2015) pagi.

Dari gerbang depan Puspitek, Batan ada di sebelah kanan paling ujung. Sesampainya di depan gerbang Batan, petugas memeriksa dengan ketat, mulai dari kendaraan yang dibawa sampai barang-barang yang ada di kantong pakaian dan tas. Setelah itu, setiap orang mendapat satu kartu tamu. Setelah itu, pengunjung baru bisa masuk.

Kawasan Batan terdiri atas beberapa gedung dengan salah satu gedung terbesar adalah gedung reaktor nuklir bernama Swambessy.

Selain di Puspitek, Batan juga memiliki reaktor nuklir di Bandung dan Yogyakarta. Keduanya berada di tengah kawasan padat penduduk yang menandakan kalau reaktor nuklir tersebut aman.

Para pewarta diarahkan menuju gedung reaktor nuklir. Di dalam, semua barang elektronik dikumpulkan dan tidak diperbolehkan memfoto dengan kamera maupun ponsel. Setelahnya, pewarta harus melakukan sejumlah prosedur sebelum masuk ke ruang reaktor.

Prosedur pertama adalah memakai baju khusus yang cukup panjang hingga menutup kaki. Baju itu berfungsi untuk menahan efek radiasi yang mungkin muncul ketika berada di dalam ruang reaktor. Setelah baju, pengunjung juga harus menggunakan sarung khusus untuk alas kaki.

Kemudian, pewarta diajak oleh sejumlah petugas masuk ke lift menuju ruang reaktor di lantai paling atas. Ada beberapa pintu sebelum masuk ke ruang reaktor. Tujuannya ialah agar udara di dalam reaktor tidak tercampur dengan udara di luar.

Ukuran pintu cukup besar dan rata-rata berwarna hijau. Gagang pintu berupa roda yang harus diputar cukup keras agar bisa terbuka.

Setibanya di dalam ruang reaktor, pewarta diajak melihat langsung nuklir yang berada di tengah ruangan. Nuklir diletakkan di dalam tabung besar berisi air murni. Tabung itu berdiameter lima meter dan tinggi belasan meter. Orang hanya bisa melihat dari atas tabung tersebut.

Dari jauh, nuklir terlihat seperti cahaya terang yang menyinari air dari bawah. Staf Batan, Yusi Eko Yulianto, menjelaskan, nuklir yang dilihat di dalam tabung sama dengan nuklir yang diledakkan di dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki, saat Perang Dunia Kedua. Namun, nuklir di Batan sudah dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak berbahaya.

"Nuklirnya sama persis, cuma nuklir yang di sini tidak dikembangkan menjadi bom. Sebenarnya, nuklir punya banyak manfaat, enggak cuma buat senjata, tapi bisa buat mengawetkan makanan juga," kata Yusi.

Selain melihat reaktor nuklir secara langsung, pewarta juga diajak berkeliling melihat berbagai fasilitas, seperti ruang kontrol yang dijaga petugas selama 24 jam dengan tiga shift setiap harinya.

Selesai melihat-lihat, setiap orang harus masuk ke dalam satu kotak untuk memeriksa apakah orang tersebut terpapar radiasi. Jika dipastikan bersih dari radiasi, orang tersebut baru boleh keluar ruangan.

Menurut Yusi, masyarakat umum boleh berkunjung ke gedung reaktor nuklir di sana. Tahapan untuk bisa berkunjung adalah dengan menghubungi langsung pihak Batan dan mengatur jadwal.

"Bisa buat rekreasi. Ini semua aman, kita pastikan tidak berbahaya sama sekali. Masyarakat bisa kenal nuklir lebih dekat dan enggak melulu mikir negatif tentang nuklir," kata Yusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Pemprov DKI Akan Bangun Jalan Tembus Kelapa Gading Timur sampai Terminal Pulo Gadung

Pemprov DKI Akan Bangun Jalan Tembus Kelapa Gading Timur sampai Terminal Pulo Gadung

Megapolitan
Soal Tapera, Pekerja: Gaji Saya Rp 5 Juta, Kalau Dipotong 3 Persen Mau Beli Rumah di Mana?

Soal Tapera, Pekerja: Gaji Saya Rp 5 Juta, Kalau Dipotong 3 Persen Mau Beli Rumah di Mana?

Megapolitan
Polisi Cek TKP Jatuhnya Besi Crane di Jalur MRT Jakarta

Polisi Cek TKP Jatuhnya Besi Crane di Jalur MRT Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com